Bursa Pariwisata 2024 Resmi Dibuka, Target Transaksi Capai Rp 3 Miliar - Telusur

Bursa Pariwisata 2024 Resmi Dibuka, Target Transaksi Capai Rp 3 Miliar

Peresmian dibukanya Bursa Pariwisata 2024 di Grand City Mall Surabaya

telusur.co.id - Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Bursa Pariwisata di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya. Pameran berlangsung selama 4 hari mulai 23-26 Mei 2024. 

Menampilkan ratusan pilihan wisata, desa wisata, akomodasi, produk lokal hingga ragam paket travelling pilihan dan maskapai dengan harga lebih hemat. Mengajak setiap pengunjung mengeksplorasi keindahan pariwisata Jatim secara menyeluruh. Total ada 125 booth dan 80 peserta sustainable tourism meramaikan event bursa pariwisata terbesar tahunan di Jatim ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Evy Afianasari mengungkapkan, kesiapan memenuhi target tersebut. Sementara ia juga mendapat target khusus 324,8 juta pergerakan wisatawan.

“Kami optimis bisa memenuhi target karena banyak hal yang sudah dilakukan oleh Pemprov Jatim terutama standar keamanan,” tegas Evy, sapaan akrabnya.

Ia memastikan, setiap pelaku usaha pariwisata bertanggungjawab dan komitmen memberikan layanan paling prima kepada para pelancong dan memastikan standar keamanan di seluruh lokasi wisata baik wisata buatan, wisata minat khusus maupun maupun wisata alam.

“Jadi jaminan berwisata di Indonesia aman dan nyaman itu sudah akan mulai bisa dibuktikan oleh semua wisatawan yang datang ke Indonesia,” katanya.

“Kita tahu Jatim memegang jumlah desa wisata terbanyak di Indonesia,” ungkap Evy.

Evy juga merasa bangga, karena Jatim bisa kembali mempersembahkan ekosistem pameran wisata melalui berbagai event.

“Momen ini adalah momen yang ditunggu bagi masyarakat Jatim dan masyarakat Indonesia. Kami sedang membangkitkan gairah pariwisata yang ada di Jatim,” jelasnya.

Sedangkan target transaksi dalam Bursa Pariwisata Jatim 2024 diharapkan bisa menyentuh angka Rp 3 miliar.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI, Dwi Marhen Yono mewakili Menparekraf RI, Sandiaga Uno didampingi Kadisbudpar Jatim. Evy Afianasari mewakili Pj Gubernur Jatim. Adhy Karyono membuka pameran tersebut pada Kamis (23/5/2024) dengan diawali pertunjukan Tarian Gandrung Banyuwangi.

Marhen Yono menjelaskan  saat ini Indonesia naik peringkat berdasarkan data Travel and Tourism Development Index (TTDI). Sebuah indeks pariwisata global dari World Economic Forum yang mengukur daya saing antar negara.

“TTDI Indonesia peringkat 22 dari angka 32. Artinya naik signifikan. Kita mengalahkan Malaysia di peringkat 35, Thailand 47 dan Vietnam 59. Dan kita di atas Selandia Baru sekarang,” tegas Marhen.

Sementara. jika berdasarkan salah satu survei trip internasional, dari 11 juta wisatawan asing pada tahun lalu, ada lima alasan utama mereka datang ke Indonesia.

“Ada pergeseran, kalau dulu alasan pertama adalah menikmati alam Indonesia, sekarang menikmati kuliner khas daerah misal soto atau sate,” sebutnya seraya mendorong setiap daerah mendorong pertumbuhan sektor kuliner.

Kedua, menikmati seni budaya atau culture. Misal jika di Jatim seperti pertunjukan reog dan berbagai tari tradisional. Alasan ketiga adalah karena kalender event sebagai magnet.

“Bikin banyak event biar orang datang wisata ke Jatim,” tutur Marhen..

Keempat adalah karena ada promo atau diskon seperti yang ditawarkan di Bursa Pariwisata Jatim. Mulai diskon maskapai, biro perjalanan dan lainnya. Misal diskon naik kereta api 30 persen melalui travel agent.

“Kita paksa travel agent biar tidak hanya beli tiket, tapi juga paket wisata,” urai Marhen.

Alasan kelima wisatawan asing datang ke Indonesia adalah untuk menikmati keindahan alamnya sesuai tagline Wonderful Indonesia.

Target Kemenparekraf sendiri, lanjut Marhen, mendatangkan 14,3 juta wisatawan asing, menggerakkan 1,2 miliar pergerakan wisatawan domestik melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia untuk mendongkrak ekonomi nasional di tengah eskalasi global yang memanas dampak peperangan.

“Ketika target tercapai, ada target spending money Rp 2 juta per pack atau per orang, atau sekitar Rp 2.400 triliun uang berputar di sektor ekraf yang menghidupi 50 juta para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia,” sambungnya.

Sementara untuk Jatim, pihaknya menargetkan perputaran transaksi 400 triliun dengan akumulasi 200 juta pergerakan wisatawan.

“Targetnya 400 triliun. Jadi 200 juta target dari Bappenas pergerakan orang berwisata antar kabupaten/kota dan antar provinsi targetnya sekarang 200 juta di Jatim untuk 38 kabupaten/kota dan 1.1140 destinasi wisata se-Jatim. Saya yakin tercapai karena memang sekarang ekonomi sudah mulai pulih,” ungkap Marhen.

Perlu diketahui, dalam acara juga ada Penandatanganan Komitmen Bersama Tentang Industri Pariwisata Jatim Mendukung Program Tidak Menggunakan Energi Bersubsidi. 

Ditandatangi oleh sejumlah asosiasi seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia. Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Turut hadir, Pj Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro dan Konjen Australia untuk Indonesia di Surabaya. (ari)


Tinggalkan Komentar