telusur.co.id - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku khawatir besarnya anggaran untuk melakukan penanggulangan bencana virus corona (Covid-19) dan restrukturisasi ekonomi dapat menambah jumlah hutang ke luar negeri melihat terbatasnya jumlah anggaran.

“Saya melihat situasi saat ini dengan jumlah anggaran terbatas yang dimiliki Negara Republik Indonesia saat ini justru akan dapat membuka potensi godaan berhutang kepada luar negeri. Jangan sampai karena besaran hutang membuat Indonesia tidak Merdeka,” kata Cak Imin dalam keterangannya, Selasa (31/3/20).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap Pemerintah memiliki solusi logis, cepat dan tepat untuk menutupi kebutuhan anggaran yang besar dalam situasi bencana Nasional seperti saat ini.

“Tidak apa-apa negara ini berhutang kepada mereka yang kaya di negeri ini intinya dari dalam negeri sendiri. Mari dikumpulkan agar Indonesia dapat merdeka,” tuturnya.

Cak Imin juga mengingatkan agar pemerintah punya kebijakan rasional. Maka itu, segala kebijakan mulai anggaran sampai dampak ekonominya harus dipikirkan pemerintah.

Tidak hanya pemerintah, Cak Imin juga meminta kader PKB dapat berperan aktif untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait gaya hidup sehat sampai cara berinteraksi yang wajar.

"Masyarakat harus tetap hidup sehat, menghindari kegiatan publik yang tidak perlu, dan aktif menyosialisasikan cara-cara pencegahan Covid-19 melalui media komunikasi, medsos, dan sebagainya," paparnya.

Cak Imin mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh dalam menghadapi virus Corona.

"Pendapat dokter yang hebat, Covid 19 kalau masuk kedalam badan Anda maka dia bisa mati sendiri, kalau badan Anda dalam keadaan vit. Antibody akan menang!!! Tapi kalau Anda tidak vit maka virus akan menang menyebabkan kita sakit!," katanya.

Jadi, lanjutnya, yang harus dijaga adalah kebugaran badan supaya vit, seperti olahraga teratur, tidur cukup, mengonsumsi vitamin, makan-makanan bersyarat dan lain-lain.

"Ditambah, tidak boleh rasa takut, karena kalau kita takut, secaara psikologis antibody kita juga akan jadi lemah," tandasnya.[Fhr]