Dampak Virus Corona Maya Harus Melayani Lelaki Hidung Belang - Telusur

Dampak Virus Corona Maya Harus Melayani Lelaki Hidung Belang

Ilustrasi

telusur.co.id -  Wabah virus Covid-19 berdampak sangat luas bagi masyarakat, banyak yang kehilangan pekerjaan akibat tempat mereka usaha di tutup dengan dalih pencegahan terhadap penyebaran virus yang berbahaya. Bahkan dibeberapa tempat diwilayah Majalaya, Ibun , Rancaekek, Cicalengka, puluhan home industri gulung tikar.

Maya (nama samaran) umur 22 tahun, wanita berpenampilan menarik ketika disamperin telusur.co.id di kawasan Universitas Padjadjaran Sumedang Jawa Barat Senin (20/4/2020).

Tanpa rasa malu - malu mengatakan. Keberadaannya di bahu jalan sejujurnya sedang mencari mangsa laki - laki hidung belang. Dan itu pun baru beroperasi sekitar 5 hari yang lalu, ia berpura pura sedang menunggu angkot jika ada yang bertanya.

Maya (23) alih profesi sebagai kupu - kupu malam setalah trand nya wabah virus Covid-19. Tempat dia bekerja gulung tikar akibat kelangkaan bahan baku dan sepinya order. Pemilik perusahaan terpaksa merumahkan puluhan karyawan dan karyawati termasuk dirinya. "apa yang hendak di kata jika kondisi seperti ini, semakin sulit mencari uang untuk kebutuhan hidup" ucap Maya.

Ia pun mengaku harus mencukupi kebutuhan anak lelakinya yang masih disusui. Buah hati yang malang karena dicerai suaminya setahun lalu, entah mantan suaminya tidak tahu rimbanya. Menurut nya hanya jalan satu - satunya untuk dapat mencukupi kebutuhan buah hatinya berprofesi menjadi kupu - kupu malam.

Ia pun terlepas dari program PKH peningakatan gizi dan anak, ataupun harapannya menerima bantuan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk dampak pandemi virus Covid-19. Harapan itu hanya tinggal kenangan belaka, setelah mendapat informasi hanya bisa diitung dengan jari yang menerima BLT di desa Pamulihan Sumedang itu.

Pandemi virus Covid-19, sebagai cambuk lumpuhnya dan hilangnya pendapatan perbulan. Ia pun menyadari akan perbuatannya bertentangan dengan norma agama. Namun semua itu dilakukan karena terpaksa dari pada kelaparan " ya saya tidak menyalahkan wabah corona, mungkin ini sudah alamnya" celotehnya sambil memegang roko ditangannya.

Disinggung soal jasa seks komersial dan tempat dia kencan sehubungan dengan di berlakukannya PSBB Bandung Raya  Rabu (22/4/2020) semua hotel dan tempat hiburan ditutup. Dengan enteng Maya (23) mengatakan.

" kalau soal tarif jasa seks tergantung kesepakatan bersama, adapun tentang tempat pelampiasannya masih ada kok rumah bordir milik mami di sekitaran sini" pungkas Maya. [Asp]

Laporan : M . Yadi


Tinggalkan Komentar