Dana BOS Belum Cair Semua, Ini Penjelasan Sekretaris Disdik Kabupaten Bekasi - Telusur

Dana BOS Belum Cair Semua, Ini Penjelasan Sekretaris Disdik Kabupaten Bekasi

Asep Saefulloh

telusur.co.id - Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Asep Saepulloh menjelaskan, belum cairnya dana BOS SD dan SMP di Kabupaten Bekasi, karena adanya perubahan regulasi yang berdampak pada perubahan mekanisme, dimana perencanaan harus masuk terlebih dahulu ke aplikasi rencana kegiatan anggaran sekolah (Arkas) Kemendikbud.

“Jadi masuk dulu perencanaan ke Arkas Kemendikbud. Selesai memasukan arkas, baru kita bisa menidaklanjuti. Khusus untuk Kabupaten Bekasi, belum semua sekolah memasukan perencanaan ke arkas,” katanya.

Selain itu, kata dia, Januari 2020 sebanyak 155 kepala SDN dan 12 kepala SMP baru dimutasi. “Itu bisa dipastikan yang baru ini baru pertama kali memahami, bukan hanya perencanaan terkait dengan BOS, melainkan juga APBD, Kipda, RKA, DPA, dan Irup RUP. Apalagi arkas ini baru ada pada tahun ini,” bebernya.

Namun, Asep Saepulloh meyakini, bagi sekolah yang sudah selesai memasukan perencanaan ke arkas, dana BOS-nya sudah transit di rekening sekolah. “Tapi bagi sekolah yang belum cair, selesaikan dulu perencanaannya diaplikasi,” imbuhnya.

Diakui Asep, ketika memasukan perencanaan ke Arkas Kemendikbud, memang ada sekolah yang cepat, dan ada sekolah yang lambat. “Insya Alloh, bagi sekolah yang cepat memasukan perencanaan ke arkas, sudah bisa mencairkan dana BOS-nya,” ujarnya.

Ditanya apakah selama ini ada pendampingan untuk membuat perencanaan, dengan tegas dia menjawab, Ada. Mulai dari bimbingan teknik (bimtek) kepala sekolah diberi pendampingan oleh satker.

“Sekarang mah, ikut saja mekanismenya. Masukan perencanaan ke arkas, sinkron sudah bisa dicairkan. Karena kalau perencanaannya belum masuk ya tidak bisa cair,” tukasnya.

“Masak perencanaan belakangan, nyerapnya duluan. Administrasi dulu, baru cair,” lanjut Asep Saepulloh.

Sebenarnya, kata dia, pihak Dinas Pendidikan merencanakan BOS tahun ini pagu anggarannya sama dengan tahun lalu. Namun, Maret 2020 muncul penetapan regulasi baru. Sehingga diubah lagi perencanaannya. “Jadi, tahun ini sekolah dua kali buat perencanaan,” jelasnya.

Kalau pun pagu anggaran BOS ini berubah, jelas Asep, karena petunjuk teknis (juknis) dari Kemendikbud telat. Selain itu, harus masuk sistem aplikasi.

“Dan, perubahaan ini terjadi se-Indonesia. Sementara yang terjadi di Kabupaten Bekasi, para kepala sekolah tidak bisa menyerap anggaran BOS, karena perencanaannya belum tuntas sesuai juknis,” ucapnya.

Asep Saepulloh mengakui tugasnya selaku Sekretaris Dinas Pendidikan, mempercepat dan mempermudah, supaya dana BOS bisa dimanfaatkan sekolah-sekolah.
“Memang dananya sudah ada di bank, tapi tidak boleh dimanfaatkan sebelum perencanaannya selesai. Masak uangnya dikasih dulu, perencanaannya tidak jelas,” ujarnya.

Dikatakan, kalau saja tidak ada juknis baru yang berbeda dengan tahun lalu, tidak ada mekanisme perencanaan lewat aplikasi, mungkin dari awal sudah selesai.
“Problemnya karena ada juknis baru, lalu ada aplikasi baru dimana para kepala sekolah tahunya juga sekarang, sehingga perencanaan agak tertunda,” kilahnya.

Namun ketika ditanya data sekolah, ia tidak dapat menunjukan bukti data sekolah yang sudah mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan I Tahun Anggaran (TA) 2020 untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Saat diwawancarai wartawan di kantornya, kemarin, Asep Saepulloh yang ditanya terkait SD dan SMP mana saja yang sudah mencairkan dana BOS-nya, berkilah harus dicek di satuan kerja (satker).

“Itu harus dicek dulu di satker. Mana sekolah yang sudah cair, dan mana sekolah yang belum cair BOS-nya. Tapi kalau untuk data sekolah percontohan juara tata kelola BOS tahun lalu, itu ada,” katanya.

Diketahui, jumlah SD Negeri di Kabupaten Bekasi sebanyak 708 sekolah dan SMP 96. “Kalau dengan swasta jumlahnya 983 SD dan 344 SMP. Tapi, tidak semua swasta mendapatkan dana BOS. Kalau untuk sekolah-sekolah manajemen menengah ke atas, tidak mau mengelola atau menerima dana BOS,” pungkasnya.


Tinggalkan Komentar