DPR Minta Pertamina Pastikan Stok BBM Aman Jelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri - Telusur

DPR Minta Pertamina Pastikan Stok BBM Aman Jelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri

Anggota komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris. (Foto: Parlementaria).

telusur.co.id - Menjelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, konsumsi BBM di sejumlah daerah di indonesia diprediksi akan meningkat, salah satunya di Provinsi Bali. Untuk itu komisi VII DPR RI meminta Pertamina Patra Niaga menjaga ketersediaan stok BBM di Bali supaya aman dalam mengantisipasi libur panjang pada hari raya Idul Fitri.

Hal itu disampaikan Anggota komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris usai kunjungan spesifik komisi VII DPR RI ke terminal bahan bakar minyak (TBBM) sanggaran PT Pertamina (persero) Bali, Kamis (7/3/23).

"Banyaknya Pertashop yang tutup di sejumlah daerah padahal Pertashop dapat membantu distribusi BBM kepada masyarakat hingga daerah tertinggal terluar dan terpencil (3T)," kata Andi Yuliani, dikutip Sabtu (9/3/24).

Politisi PAN ini juga menambahkan, kondisi cuaca dan kemacetan juga harus diperhatikan karena dalam kondisi macet tentu akan dobel bahan bakar, semua harus diantisipasi dan harus dihitung dengan baik.

"Pertamina menghitung kembali dengan baik ketersediaan bahan bakar minyak khususnya pertalite yang menjadi konsumennya masyarakat umum, beda dengan pertamax kan lebih tinggi dan untuk mobil-mobil transportasi umum menggunakan pertalite," terang Andi Yuliani.

Sementara, Anggota komisi VII DPR RI Ramson Siagian menilai ketersediaan layanan energi yang diberikan Pertamina Patra Niaga sudah cukup memadai dan efektif di Bali. Untuk itu, ia berkomitmen untuk terus turut serta mengawal ketersediaan stok BBM baik di bali maupun secara nasional dalam momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

"Sinergi antara Pertamina Patra Niaga dan Pertamina secara menyeluruh di Bali juga dengan BPH Migas berjalan dengan baik, sehingga pengawasan ketersediaan BBM-nya juga berjalan dengan baik, solar baik pun BBM yang harga ditentukan berjalan dengan baik, artinya pengawasan yang dilakukan oleh BPH Migas dan operasional dan sinergi yang dilakukan oleh Pertamina sudah cukup baik di Bali," ujarnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar