telusur.co.id - Film horor Pengabdi Setan jilid dua atau Pengabdi Setan 2 Communion, dikabarkan akan segera tayang di bioskop Indonesia. Kabar itu diumumkan langsung oleh sang sutradara Joko Anwar melalui media sosial pribadinya.
Lewat unggahannya, Joko Anwar menulis, “Dia datang lagi. Segera. Di bioskop. Siap?"
Adanya kabar film Pengabdi Setan 2 ini disambut baik oleh masyarakat Indonesia, karena banyak yang penasaran dengan ceritanya.
Film Pengabdi Setan 2 direncanakan akan tayang pada pertengahan tahun 2022 yakni antara bulan Juni-Juli, meskipun masih belum ada tanggal pasti terkait kapan akan rilis.
Menjelang perilisan film Pengabdi Setan 2 ini, sudah banyak bocoran sinopsisnya, film karya Joko Anwar pun mulai berceceran di sosial media.
Sudah banyak penikmat karya Joko Anwar yang sudah meramalkan jalannya film Pengabdi Setan 2.
Pada pengabdi Setan jilid pertama mengisahkan tentang sebuah anggota keluarga lengkap yang terdiri dari sepasang suami-istri, nenek, dan empat anak. Mereka memiliki keluarga yang layak dalam hal ekonomi sampai pada akhirnya sang ibu empat anak tersebut menderita sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Sejak saat itu, ayah mereka harus pergi ke luar kota untuk mencari nafkah. Kejadian-kejadian aneh dirasakan oleh keempat anak sampai pada akhirnya mereka bertemu rekan ibunya, Budima, bahwa dulu pernah memuja setan.
Sempat tak percaya, Rini sebagai anak sulung akhirnya percaya dan menyaksikan bahwa sang ibu telah melakukan penyimpangan kepercayaan. Menurut Budiman, sahabatnya pernah melakukan perjanjian berupa penyerahan anak terakhir kepada setan.
Film Pengabdi Setan diakhiri dengan keluarga Rini yang pindah rumah dan menetap di rusun. Namun, sebuah misteri tampil di akhir film dan kemungkinan akan terjawan di Pengabdi Setan 2 Communion.
Meski Joko Anwar sudah blak-blakan memberi sedikit bocoran sinopsis film Pengabdi Setan 2, namun sutradara rupanya masih ingin menutup rapat bagaimana akhir dari film Pengabdi Setan 2 tersebut. Joko Anwar hanya memastikan film Pengabdi Setan 2 akan membuat para penontonnya merinding.
Laporan: Muhammad Syahrul Ramadhan
