Guru Pukul Siswanya, KPAI Duga Kekerasan Itu Sudah Sering Terjadi - Telusur

Guru Pukul Siswanya, KPAI Duga Kekerasan Itu Sudah Sering Terjadi

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti /Net

telusur.co.id - Beredar video yang merekam seorang guru memukuli muridnya memakai tangan kosong, viral di media sosial. Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di SMAN 12 Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dalam tayangan video itu, tampak sejumlah murid berbaris di lapangan. Sebagian dari mereka berdiri dan dipukuli secara bertubi-tubi oleh oknum guru, diduga alasannya karena para murid tidak memakai ikat pinggang dan terlambat masuk sekolah.

Terkait itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, pihak akan turun langsung ke lokasi untuk melakukan pengawasan dan diagendakan akan bertandang ke SMAN 12 Kota Bekasi pada Jumat besok.

"KPAI segera pengawasan langsung ke SMAN kota bekasi terkait kasus kekerasan fisik pada Jumat, 14 Februari 2020," kata Retno dalam keterangannya, Kamis (13/2/20).

KPAI juga menyakini bahwa perbuatan yang viral ini bukan sekali, tetapi seringkali dilakukan oleh pihak sekolah atas nama mendidik dan mendisiplinkan siswanya.

"Diduga kuat, korban tidak hanya 5 siswa jika bentuk pendisiplinkan seperti ini merupakan kebijakan sekolah," tutur Retno.


Menurut Retno, KPAI juga akan menggelar rapat bersama Pemprov Jawa Barat serta organisiasi perangkat daerah (OPD) terkait guna membahas permasalahan tersebut.

"KPAI akan melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan OPD terkait untuk membahas kasus kekerasan fisik di SMAN kota Bekasi," tuturnya.

KPAI juga mendorong Inspektorat Provinsi Jawa Barat untuk melakukan BAP terhadap pihak sekolah, termasuk pelaku dan manajemen sekolah. Hal ini sebagaimana diatur dalam PP No. 53 tahun 2014 tentang Disiplin PNS, memgingat ada pelanggaran terhadap UU Perlindungan Anak.

Retno menduga, kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Bahkan, murid yang menjadi korban mungkin lebih dari lima.
Ia menjelaskan, pihak sekolah mungkin menerapkan sistem kekerasan dalam mendidik siswanya. Karenanya, diduga masih ada murid lain yang menjadi korban kekerasan serupa.

"KPAI juga meyakini bahwa perbuatan yang viral ini bukan sekali, tetapi seringkali dilakukan oleh pihak sekolah atas nama mendidik dan mendisiplinkan siswanya. Diduga kuat, korban tidak hanya 5 siswa jika bentuk pendisiplinkan seperti ini merupakan kebijakan sekolah," tukasnya. [Asp]

Laporan : Tio Pirnando


 


Tinggalkan Komentar