telusur.co.id - Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menyerukan dimulainya dialog strategis untuk pembentukan koalisi politik melawan pembentukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Timteng.
Haniyeh menyebutkan bahwa pemerintah AS berupaya mendesain ulang peta kawasan berdasarkan integrasi rezim Israel di dalamnya dan demi memastikan keamanan Israel melalui aliansi dengan beberapa rezim Arab.
Menurut Haniyeh, upaya AS akan gagal karena bertentangan dengan aspirasi bangsa-bangsa dan warisan budaya dan intelektual kawasan.
“Kami ingin memulai dialog strategis antara berbagai lapisan umat Islam yang berbeda dan negara-negaranya dengan tujuan membentuk koalisi politik dan melindungi kawasan dari hegemoni, normalisasi hubungan, dan pendudukan sumber daya,” katanya, seperti dikutip Mehr News, Jumat (15/7/22).
Dia juga memastikan bahwa Palestina tidak akan lagi jatuh ke dalam perangkap ilusi dan fatamorgana negosiasi, dan bahwa bangsa Palestina akan melanjutkan perlawanan habis-habisan sampai rezim penjajah terusir dan para pengungsi Palestina dapat pulang ke kampung halaman mereka, termasuk kota suci Quds.
Haniyeh menyatakan demikian setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengumumkan bahwa Israel mengadakan koalisi regional yang didukung AS untuk melawan drone dan rudal Iran. [Tp]
Hamas Serukan Pembentukan Koalisi Lawan AS dan Israel
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. (Foto: Middle East Monitor).



