telusur.co.id - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur (Kakanwil BI Jatim) Difi A. Johansyah mengungkapkan bahwa, hari ini Festival Ekonomi Syariah (Fesyar 2019) yang merupakan hari ketiga, perkembangan dan kemajuan dari penyelenggaraan cukup memuaskan, banyak stand baru dan seminar. Fesyar kali ini diselenggarakan pada 6-9 November 2019 di Grand City Surabaya.

“Proses business matching, business coaching sampai hari ini dimanfaatkan banyak pelaku bisnis. Dan tak sedikit pula yang melakukan kurasi dengan dibimbing kurator dengan berbagai pengalamannya.

Saya lihat tadi di dalam pengunjung sangat intens diskusi dengan para kurator. Jumlah pengunjung sampai jam 10 pagi ini mencapai 15 ribu orang,” tebarnya saat diwawancara awak media. Jumat, (08/11/2019).

Difi menambahkan, jumlah transaksi booth Fesyar di hari ketiga ini telah mencapai 50,34 miliar rupiah, dari business matching total 18 triliun rupiah, penggalangan dana mencapai 4,4 triliun, pembelian sukuk total mencapai 2 triliun rupiah.

“Dalam business matchingnya angka transaksi dan pengunjung yang datang terus meningkat. Tak hanya bisnis, kami juga memberikan edukasi seminar pada pelaku UMKM bagaimana cara menembus pasar internasional terutama di negara Singapura dan Malaysia.

Karena harus spesifik, bagaimana si UMKM ini mengerti cara mengurus dokumen dan standarisasinya. Sebab, potensi UMKM yang ada di Jatim ini sesuai dengan trend perkembangan zaman. Terakhir, BI juga akan fokus dengan pengembangan fintech syariah,” ucap Difi.

Dengan tema besar Fesyar 2019 ini “Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Indonesia”, BI bergerak dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah Ulama, Pondok Pesantren, Universitas, generasi milenial diwakili HIPMI dan IWAPI untuk menemukan wirausaha syariah yang berbasis milenial. [Asp]


Laporan : Arianto Deni