Hizbullah: AS dan Israel Berusaha Tunggangi Gerakan Rakyat di Lebanon - Telusur

Hizbullah: AS dan Israel Berusaha Tunggangi Gerakan Rakyat di Lebanon

Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah.

telusur.co.id - Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah menuding Amerika Serikat (AS) dan Israel berusaha menunggangi gelombang unjuk rasa di Lebanon setelah keduanya tak sanggup membendung gerakan resistensi anti-Israel.

Nasrallah menyatakan, AS keliru dan berdasarkan pada data-data yang salah dalam menilai para pengunjuk rasa, sementara Hizbullah merupakan bahaya bagi ketamakan dan rencana Israel serta merupakan kekuatan utama dalam resistensi Libanon.

Dalam pidatonya yang ditayangkan di televisi, Jumat (13/12/19), Sekjen Hizbullah menyebut bahwa AS selalu mencampuri aksi protes besar di dunia dan menungganginya agar sejalan sesuai dengan kepentingan AS, bukan dengan kepentingan para pengunjuk rasa.

“AS berselancar di atas gelombang unjuk rasa di dunia, menggambarkannya kepada dunia, dan mengumumkan dukungan kepadanya, tapi pada hakikatnya bantuan diberikan hanya demi kepentingan AS. Ini merupakan kaidah umum. Kami melihat hal ini di Arab Springs, Amerika Latin, dan Asia Timur. Ini merupakan perilaku umum AS,” ungkap Nasrallah seperti dilansir rai alyoum.

Menurutnya, AS kini juga sedang memandang gelombang unjuk rasa di Lebanon sebagai alat untuk menekan Iran.

“AS menganggap unjuk rasa di Lebanon sebagai kontra-Iran, padahal AS mengetahui dalam unjuk rasa ini tidak mengemuka sesuatu yang ada kaitannya dengan Iran. Slogan-slogan yang ada berkaitan dengan isu ekonomi dan tuntutan, tapi AS sejak hari pertama menggambarkan unjuk rasa ini sebagai revolusi rakyat di Lebanon terhadap Hizbullah,” ujar Nasrallah.

Nasrallah menyebut pernyataan Menlu AS mengenai bantuan kepada orang-orang Lebanon untuk mendepak Hizbullah dari pemerintahan dan negara Lebanon sebagai pernyataan yang menggelikan.

“Bagaimana mungkin AS dapat mengeluarkan Hizbullah dari Libanon? Ini menunjukkan keremehan dan absurditas AS dalam pendekatannya terhadap masalah ini,” kecamnya.

Mengenai Iran dia mengatakan, sebagian orang beranggapan bahwa jika Iran diserang, maka Iran akan bergantung pada para sekutunya untuk membalas.

"Di sini saya mengoreksi bahwa Iran akan membalas sendiri siapa saja yang menyerangnya, dan ia tidak akan diam atau dibalaskan oleh sekutunya,” ujarnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar