telusur.co.id -Pelatih tim nasional Indonesia U-22, Indra Sjafri, menanggapi target besar yang dibebankan kepadanya oleh PSSI untuk mempertahankan medali emas SEA Games 2025 setelah membuka puasa meraih medali emas pada edisi 2023 di Kamboja.
Indra menegaskan dirinya siap membawa tim tampil maksimal, namun tetap menekankan semua pihak pentingnya sikap realistis menghadapi persaingan di Thailand.
“Tentu semua orang ingin medali emas tetapi kita juga harus realistis kita bermain di Thailand,” ujar Indra usai sesi latihan terbuka di Jakarta, Selasa (10/11), dikutip dari Antara.
Meski demikian, pelatih asal Sumatera Barat itu memastikan seluruh pemain telah diminta untuk tampil habis-habisan sesuai dengan arahan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
“Tetapi semua pemain sesuai dengan arahan Ketua Umum PSSI harus bermain maksimal dan makanya kami memilih pemain-pemain yang benar-benar kami anggap terbaik dan hasilnya nanti ya tentu kita yang terbaik,” katanya.
Dalam pemusatan latihan kali ini, sebanyak 33 pemain dipanggil. Di antara mereka terdapat pemain keturunan seperti Mauro Zijlstra dan Ivar Jenner, serta tiga pemain diaspora baru yaitu Reycredo Beremanda, Muhammad Mishbah, Luke Xavier Keet yang berstatus trial.
Sementara itu, Indra menjelaskan Arkhan Fikri menjalani latihan terpisah karena masih dalam proses pemulihan cedera.
“Terakhir dia ada sedikit cedera ringan di hamstringnya dia saat main di Arema FC,” jelas Indra kepada Antara.
Sebelum bersaing di SEA Games 2025 mendatang, skuad Garuda Muda dijadwalkan menjalani dua laga uji coba kontra Mali U-22 pada 15 dan 18 November di Stadion Pakansari, Bogor.
Indra menargetkan menyeleksi pemain-pemain mana saja yang layak untuk ikut terbang ke Thailand. Ia menyebut bahwa komposisi akhir tim akan ditentukan setelah laga uji coba tersebut.
“Target pertama tentu memvalidasi siapa pemain-pemain yang benar-benar pas untuk kami bawa ke SEA Games 2025,” ungkapnya.
“Nanti kita akan tetap ke pemain 23 terbaik itu di tanggal 26 atau 27 November,” tutupnya.



