Ini Tiga Sebab Gempa Bumi Turki-Suriah Begitu Mematikan dan Menelan Banyak Korban - Telusur

Ini Tiga Sebab Gempa Bumi Turki-Suriah Begitu Mematikan dan Menelan Banyak Korban

Gempa di Turki. (Foto: Al-Jazeera).

telusur.co.id - Gempa bumi kuat pada Senin (6/2/23) kemarin membuat banyak bangunan bertingkat runtuh dan rata dengan tanah di beberapa bagian negara Turki dan Suriah, serta menewaskan ribuan orang saat operasi penyelamatan berlanjut.

Menurut Al-Jazeera, dua garis patahan utama di sepanjang Lempeng Anatolia telah menghasilkan sejumlah gempa besar. Getaran awal berkekuatan 7,8 pada Senin pagi (6/2/23), yang diikuti oleh gempa berkekuatan 7,6 beberapa jam kemudian. Kekuatan gempa itu sama dengan gempa yang menewaskan sekitar 30.000 orang pada tahun 1939 di timur laut Turki.

Sebuah gempa berkekuatan 7,4 juga pernah melanda kota barat Izmit dan menewaskan lebih dari 17.000 orang pada tahun 1999.

Para ahli mengatakan beberapa faktor telah memperparah peristiwa seismik tersebut.

Kualitas Bangunan

“Salah satu alasan mengapa jumlah korban begitu tinggi adalah kualitas bangunan yang buruk,” kata Mustafa Erdik, profesor di Kandilli Observatory and Earthquake Research Institute, Universitas Bogazici, Istanbul.

Strategi dan Rencana Aksi Gempa Nasional Turki (PDF) untuk 2012 hingga 2023 menyoroti bagaimana migrasi besar-besaran dan cepat selama tahun 1950-an menyebabkan pembangunan perkotaan tidak diawasi dengan baik, sehingga membuat kota-kota “sangat rentan” terhadap bencana alam.

Setelah gempa bumi pada tahun 1999, institusi Turki mengakui kebutuhan mendesak untuk mengurangi risiko di negara yang rawan gempa, dan tahun berikutnya, undang-undang disetujui untuk memberlakukan pemeriksaan desain wajib dan inspeksi konstruksi pada semua bangunan.

Betapapun demikian, bangunan yang dibangun sesuai dengan kode desain tahan gempa masih merupakan minoritas.

“Yang sudah runtuh tanggalnya sebelum tahun 2000,” kata Erdik.

Lebih dari 5.600 bangunan di tenggara Turki telah runtuh, menurut badan bencana negara itu. Setidaknya dua rumah sakit, satu di Hatay dan satu di Iskenderun, termasuk di antaranya.

Dia menambahkan besarnya banyak gedung bertingkat mempersulit upaya penyelamatan karena gempa susulan yang dahsyat masih terjadi.

Waktu Gempa

Alasan lain tingginya angka korban adalah saat gempa pertama kali terjadi, yaitu ketika orang-orang tidur pada pukul 04:17 waktu setempat dan banyak yang terjebak di bawah reruntuhan.

Otoritas Turki mengukur gempa lain berkekuatan 7,6 pada pukul 13:24 di empat kilometer selatan-tenggara kota Ekinozu di Kahramanmaras, tempat gempa berkekuatan 7,8 terjadi beberapa jam sebelumnya.

Tayangan langsung media lokal menunjukkan lebih banyak bangunan runtuh di kota Malatya selama gempa besar terbaru.

Bangunan modern bukan satu-satunya yang rusak. Kastil Gaziantep, yang berasal dari kerajaan Het dan diperluas di bawah Kekaisaran Romawi, sebagian telah runtuh.

Pemerintah Turki telah mengumumkan keadaan darurat tingkat 4, yang mencakup permintaan bantuan internasional serta mobilisasi semua pasukan nasional.

Kedalaman Gempa

Chris Elders, profesor di Universitas Curtin Australia, mengatakan kedalaman gempa awal sekitar 18 km juga turut membuatnya sangat dahsyat.

Dia menjelaskan bahwa pada kedalaman yang dangkal, “energi yang dilepaskan oleh gempa akan terasa cukup dekat dengan permukaan dan dengan intensitas yang jauh lebih besar daripada jika lebih dalam di kerak bumi.”

Naci Gorur, seismolog di Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, mendesak pejabat setempat untuk segera memeriksa retakan pada bendungan di kawasan itu untuk mencegah potensi bencana banjir.  [Tp]


Tinggalkan Komentar