Jokowi Lebih Disukai Rakyat Ketimbang Bung Karno, Ferdinand: Ini Survei Tak Bisa Dipertanggungjawabkan  - Telusur

Jokowi Lebih Disukai Rakyat Ketimbang Bung Karno, Ferdinand: Ini Survei Tak Bisa Dipertanggungjawabkan 

Ilustrasi Soekarno dan Jokowi. Foto: Merdeka.com

telusur.co.id - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean tidak setuju atas hasil survei Indo Barometer yang menyatakan Presiden lebih disukai masyarakat ketimbang Presiden pertama RI Sukarno. Diketahui Presiden RI ke-2 Soeharto punya angka tertinggi.

"Survei apa ini? Masa orang zaman sekarang ditanya suka Soekarno atau tidak? Bagaimana mereka mau jawab? Kenal Soekarno saja tidak," kicau Ferdinand di akun twitternya @FerdinandHaean2, ditulis Senin (24/2/20).

Ferdinand menganggap, survei yang membanding-bandingkan itu tidak adil. Sebab, responden dalam survei tersebut belum tentu pernah mengalami masa kepemimpinan era Bung Karno, apalagi bertatap muka.

"Kalau mau fair, survei warga pada eranya masing-masing, jangan dicampur. Ini survei makin tak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah," cuit Ferdinand.

Sebelumnya, lembaga Survei Indo Barometer merilis hasil survei bertajuk "Mencari Pemimpin Road to Capres dan Parpol 2024'. Dalam rilis survei itu salah satunya terkait survei kepuasan masyarakat terhadap tujuh Presiden Indonesia yang pernah memimpin.

Dari hasil survei yang dirilis Indo Barometer itu, Jokowi unggul dengan 23,4 persen, lebih tinggi dibandingkan Sang Proklamator Soekarno 23,3 persen, dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 14,4 persen. 

Sedangkan di urutan pertama ada Suharto dengan tingkat kesukaan masyarakat mencapai 23,8 persen.

Sementara, di bawah SBY ada BJ Habibie dengan perolehan 8,3 persen, disusul Abdurrahman Wahid atau Gus Dur 5,5 persen. 

SedangkanvMegawati Soekarnoputri berada di posisi paling buncit dengan perolehan 1,2 persen.

Survei dilakukan Indo Barometer 9-15 Januari 2020 kepada 1.200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan atau margin of error mencapai 2,83 persen.[Fhr]


Tinggalkan Komentar