Jokowi Sebut Infrastruktur Yang Dibangun Semua Ada Ideologinya - Telusur

Jokowi Sebut Infrastruktur Yang Dibangun Semua Ada Ideologinya

Presiden Jokowi. Foto: Biro Pers Setpres

telusur.co.id - Presiden Joko Widodo mengajak agar semua pihak menampakkan rasa ideologi Pancasila dalam produk-produk kebijakan, regulasi, hingga perundang-undangan.

Menurut Jokowi, program Kartu Indonesia Sehat (KIH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan, hingga BBM satu harga, semua itu ada ideologinya.

"Saya berikan contoh urusan yang misalnya, berkaitan dengan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, PKH, itu ada ideologinya? Tanya ke saya saja, ada. Lihat lebih dalam lagi ada apa di situ? Peri kemanusiaan ada di situ," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/19).

"BBM satu harga ada ideloginya di situ? Ada, saya pastikan ada. Keadilan sosial ada di situ. Infrastruktur, jangan dilihat tidak ada ideologinya," sambung Jokowi. 

Bagi dia, semestinya orang tak hanya melihat urusan ekonominya terkait dengan BBM satu harga serta infrastruktur. Ideologi dari program-program di atas ialah  mempersatukan. "Di situ ada persatuannya," lanjutnya.

 Yang lebih penting saat ini, kata Jokowi, ialah membumikan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri, terutama kepada generasi muda. 

Menurutnya, dari seluruh penduduk Indonesia saat ini, 48 persennya atau 129 juta merupakan generasi muda.

"Nilai-nilai ini ditransfer ke siapa? Kita melihat struktur demografi kita ke siapa? Anak-anak muda kita, yang mau kita kejar ini. Karena ke depan 129 juta anak-anak muda, itu hampir 48 persen, kalau tidak mengerti masalah ideologi, enggak ngerti masalah Pancasila berbahaya negara ini," paparnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, agar Pancasila itu bisa diterima dengan mudah oleh anak-anak muda, maka harus memahami karakteristik generasi milenial sekarang. Mulai dari medium komunikasi yang digunakan, tokoh yang mereka ikuti, hingga hal yang menjadi kesukaan anak-anak muda.

"Hati-hati di sini, ini zaman sudah berubah, hati-hati. Oleh sebab itu, BPIP juga harus melihat secara detail ini agar penyebarannya lebih cepat lagi, lebih kuat lagi," bebernya.

Secara lebih detail, Ia menyebutkan media komunikasi anak-anak muda sekarang sangat beragam, mulai dari aplikasi WhatsApp, Telegram, Line, hingga Kakao Talk. Selain itu, layanan video seperti YouTube, Netflix, hingga Iflix dan media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, hingga Snapchat juga kerap digunakan anak-anak muda.

"Ideologi Pancasila pun sekarang ini memang harus kita sebarkan, kita banjiri narasi-narasi besarnya lewat barang-barang ini kalau kita tidak ingin keduluan oleh ideologi lain yang menggunakan barang-barang yang tadi saya sebut, hati-hati," demikian Jokowi berdasarkan keterangan resminya.[Fh]


Tinggalkan Komentar