Kasus Ginjal Akut Menyebar di 20 Provinsi, Okky: Koordinasi Antarlembaga Diperkuat - Telusur

Kasus Ginjal Akut Menyebar di 20 Provinsi, Okky: Koordinasi Antarlembaga Diperkuat

Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Okky Asokawati (Foto : IST)

telusur.co.id -  Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Okky Asokawati mengatakan kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak sudah menyebar ke 20 provinsi di Indonesia. Untuk menahan laju penyebarannya diperlukan sinergitas dari seluruh pihak terkait.

"Seluruh pemangku kepentingan di tingkat pemerintah pusat dan daerah harus saling mendukung dalam penanganan kasus ginjal akut yang menimpa anak-anak," ujar Okky Asokawati dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/10/2024).

Menurut Okky, koordinasi antarlembaga menjadi kunci sukses dalam penanganan kasus ini dengan baik. Karenanya, semua pihak saling gotongroyong agar para orang tua tetap tenang dan anak-anak yang terkonfirmasi ginjal akut dapat tertangani dengan baik.

Selain itu, Okky yang pernah menjabat sebagai anggota DPR Komisi Kesehatan dua periode ini juga meminta kepada pemerintah agar melengkapi berbagai fasilitas kesehatan dalam menangani kasus ini. Ia menyebutkan ketersediaan sarana dan prasarana yang merata akan memudahkan dalam proses penanganan kepada pasien anak-anak yang teridentifikasi penderita ginjal akut. 

“Infrastruktur yang baik akan memudahkan dalam menangani pasien. Di sini terjadi keterhubungan antara infrastruktur, sarana dan prasarana dengan bidang kesehatan,” jelas Okky. 

Di samping itu, Okky juga menyebutkan ketersediaan prasarana kesehatan juga tak kalah penting untuk memastikan penanganan lebih cepat dan tepat. 

Ia mengakui sejauh ini yang menjadi kendala  adalah tidak meratanya ketersediaaan prasarana kesehatan yang dimiliki oleh rumah sakit di berbagai daerah. Akibat dari kurangnya fasilitas menyebabkan kurang cepatnya dalam merespons kejadian. “Seperti fasilitas cuci darah mestinya dimiliki oleh rumah sakit di tingkat kabupaten/kota setiap daerah,” sebut Okky. 

Lebih lanjut Okky menyebutkan, desain tata ruang di tengah publik juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menurut dia, desain tata ruang fasilitas publik khususnya di sektor kesehatan harus berorientasi pada penguatan kesehatan masyarakat. “Jadi, desain tata ruang publik di sektor kesehatan harus diproyeksikan sebagai upaya negara memudahkan publik dalam mengakses fasilitas kesehatan,” tegas Okky. 

Sebagai informasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan data kasus gangguan ginjal akut misterius menyebar ke 20 provinsi.

Kasus terbanyak tercatat berada di DKI Jakarta 50 kasus, Jawa Barat 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumatra Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, dan Bali 17 kasus. Adapun korban meninggal mencapai 99 anak (per Kamis, 20/10).(Fie) 


Tinggalkan Komentar