Kata Netanyahu, Iran 50 Kali Lebih Berbahaya dari Korea Utara - Telusur

Kata Netanyahu, Iran 50 Kali Lebih Berbahaya dari Korea Utara

Pertemuan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan delegasi Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik dan Partai Demokrat. (Foto: Rai Alyoum).

telusur.co.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Republik Islam Iran sebagai negara yang jauh lebih berbahaya daripada Korea Utara.

“Iran adalah 50 Korea Utara; bukan sekedar pengganggu lingkungan seperti dinasti yang memerintah Korea Utara,” kata Netanyahu dalam pertemuan dengan delegasi Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik dan Partai Demokrat, dikutip Rai Al-Youm, Kamis (4/5/23).

“Ini adalah kekuatan ideologis yang memandang kami, Israel, sebagai setan kecil, dan memandang Anda sebagai setan besar. Membuat Iran mampu mengancam setiap kota di AS dengan pemerasan nuklir adalah perubahan sejarah,” imbuhnya.

Netanyahu menegaskan kembali bahwa “Israel tidak akan membiarkan Iran membangun dirinya di dekat perbatasan Israel,” mengacu pada wilayah Suriah dan Lebanon.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengklaim Iran memiliki cukup bahan yang diperkaya untuk memproduksi lima perangkat nuklir.

Gallant sedang melakukan kunjungan resmi ke Yunani pada hari Kamis, untuk bertemu rekannya Nikolaos Panagiotopoulus, sebelum melanjutkan ke Siprus.

“Jangan salah, Iran tidak akan puas dengan satu bom nuklir. Sejauh ini, Iran telah memperoleh bahan yang diperkaya hingga 20% dan 60% untuk lima bom nuklir,” kata Gallant.

“Kemajuan Iran, dan pengayaan hingga 90%, akan menjadi kesalahan besar di pihak Iran, dan dapat menyulut api di kawasan,” imbuhnya.

Sehari sebelumnya, Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam kunjungannya ke Suriah menegaskan, “Ancaman yang dilakukan musuh omong kosong, dan tidak berdasarkan kekuatan apa pun.”

“Iran telah berulang kali menyatakan bahwa sedikit saja Rezim Zionis bertindak terhadap Iran maka langkah kami yang pertama akan setara dengan pemusnahannya. Kebodohan dan langkah pertama Israel akan menjadi langkah terakhirnya, dan tak akan ada sesuatu yang bernama pendudukan,” tegasnya dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Mayadeen.

“Mereka tahu bahwa kami serius, karena pada saat-saat pertama tanggapan Republik Islam Iran, entitas Zionis tidak akan bertahan. Rezim Zionis, baik dalam perang t 33 hari (melawan Hizbullah ) maupun dalam perang 22 hari dan 11 (melawan Gaza) telah gagal total. Jadi, bagaimana dia ingin menghadapi Iran dan menyerang rakyatnya?” tambahnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar