telusur.co.id - Pakar keamanan Irak mengatakan bahwa kebanyakan senjata yang digunakan kelompok teroris Daesh (ISIS) adalah buatan Amerika Serikat (AS).

Meskipun menghadapi kekalahan di Irak dan Suriah, tapi sisa-sisa teroris ISIS masih ada di negara-negara ini dan Amerika Serikat mendukung mereka.

Situs berita Al-Malouma melaporkan, pakar keamanan Irak Shahin al-Obeidi, Senin (15/8/22), menyatakan bahwa persentase ketergantungan teroris ISIS pada senjata Amerika untuk menyerang sasaran sipil atau petugas keamanan Irak telah meningkat, baik di Diyala maupun di provinsi lain.

"Sekitar 90 persen korban terorisme Irak, terutama di daerah yang dibebaskan, dibunuh oleh teroris ISIS dengan senjata Amerika, terutama penembak jitu, yang saat ini mencapai 60 persen dari semua korban," ujarnya.

"Penggunaan senjata Amerika oleh kelompok teroris ISIS mengungkap banyak rahasia mengenai hubungan keduanya," sambungnya.

Mohammed Fawaz, anggota Parlemen Suriah, mengatakan bahwa Amerika mengizinkan ISIS untuk meningkatkan gerakan dan aktivitasnya di dekat perbatasan Suriah dan Irak. [Tp]