Ketimbang PDIP, Jokowi Sangat Mungkin Jadi Ketum Gerindra - Telusur

Ketimbang PDIP, Jokowi Sangat Mungkin Jadi Ketum Gerindra


telusur.co.id - Munculnya usulan menjadikan Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Umum PDIP mengganti Megawati Soekarnoputri, dinilai hanya sebuah gimmick politik, bukan sesuatu yang serius. Justru yang lebih menarik ialah isu Jokowi menjadi ketua umum Partai Gerindra. 

"Itu sebuah gimmick, karena gak mungkin (Jokowi jadi Ketum PDIP). Kenapa? karena Kaesang aja udah di PSI. Jangan lupa ada juga diiuskan Pak Jokowi jadi Ketua Umum Gerindra," kata pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin di bilangan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/23).

Ujang menjelaskan, analisa Jokowi menjadi ketua umum Gerindra sangat mungkin apabila Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun. 

Jika MK mengabulkan gugatan tersebut, maka peluang Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, diduetkan dengan Prabowo Subianto sangat terbuka lebar. Kemudian, di ujungnya, Jokowi setelah selesai menjabat presiden, akan menjadi ketum Gerindra. 

"Ini analisa saya, ntah benar ntah tidak. Kalau Gibran nya jadi cawapres Prabowo seandainya bisa, seandainya MK memutuskan boleh bisa jadi Deal nya Gibran nya masuk, Presidennya Prabowo dan Gibran Wapresnya, nanti Ketua Umumnya bisa Jokowi," kata Ujang mengalisis.

Bukan tanpa alasan analisis seperti itu. Menurut Ujang, ketika purna dari tugas sebagai presiden nanti, Jokowi membutuhkan kendaraan politik yang bisa dikendalikan untuk menjaga dirinya dan kebijakannya. Dan, Gerindra berpotensi bisa diambil alih oleh Jokowi ketimbang PDIP. Sebab, Jokowi bukan trah Sukarno. 

"Saya meyakini itu mungkin terjadi. Sangat mungkin dalam politik. Itu kayaknya win-win solution antara Prabowo dengan Jokowi, itu bisa terjadi dibandingkan Pak Jokowi mengambil alih PDIP agak berat selama masih ada bu Megawati. Pak Jokowi butuh back up politik ketika sudah tidak menjabat lagi. Di PDIP Jokowi tidak punya peran tidak punya pengaruh apa-apa, pengaruhnya ada di Ibu Megawati," tukas Ujang.

Usulan Jokowi menggantikan Megawati, disampaikan putra sulung Presiden RI pertama Sukarno, sekaligus kakak Megawati, Guntur Sukarno. Dalam opininya di Harian Kompas, Sabtu (30/9/23) Guntur menilai, Jokowi perlu melanjutkan karir politiknya usai lengser sebagai Presiden.

"Langkah Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP ini sangat dimungkinkan," tulis Guntur

Menurut Guntur, Jokowi adalah anak ideologis Bung Karno. Dia terutama mencermati sejumlah kebijakan hilirisasi Jokowi dalam geopolitik global yang dinilai telah melaksanakan prinsip-prinsip Bung Karno.

Misalnya, Jokowi berani untuk melakukan hilirisasi bijih nikel. Kebijakan itu menuai kecaman dari sejumlah negara, seperti Amerika, Kanada, hingga Korea Selatan. Dengan usulan agar Jokowi menjadi Ketum, Guntur menilai Mega bisa menjadi Ketua Dewan Pembina.

"Dalam hal ini, jika nanti disetujui Megawati akan menjadi ketua dewan pembina, dapat saja kepada Megawati diberikan lagi hak prerogatif layaknya sebelumnya," tulis Guntur.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar