Kiprah Sofi Sonia Karbela Bangun Bumi Ceria, Sensory Class Pertama di Pasuruan - Telusur

Kiprah Sofi Sonia Karbela Bangun Bumi Ceria, Sensory Class Pertama di Pasuruan

Kegiatan Bumi Ceria Sensory Class. Foto: Istimewa.

telusur.co.id -Setelah menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR), Sofi Sonia Karbela tidak menyangka akan berlabuh di dunia pendidikan anak. Alumnus FPK tahun 2018 itu kini dikenal sebagai pendiri Bumi Ceria Sensory Class di Pasuruan, lembaga yang berfokus pada pengembangan sensorik dan tumbuh kembang anak usia dini.

Perjalanan Sofi menuju dunia pendidikan anak berawal dari pengalaman pribadi sebagai seorang ibu. Setelah sempat bekerja di bidang perikanan di Sumenep, ia memutuskan berhenti bekerja saat hamil dan menghadapi masa sulit selama pandemi COVID-19. Dalam situasi itu, ia mendapati anaknya memiliki alergi yang membuatnya harus berjuang ekstra sebagai seorang new mom.

“Anak saya alerginya saat itu cukup banyak, sehingga saya harus puasa satu tahun demi dia bisa tetap minum ASI,” ujarnya.

Pengalaman itu menjadi titik balik bagi Sofi. Ia menyadari pentingnya stimulasi dan pendampingan anak sejak dini, terutama setelah anaknya mengalami speech delay dan stunting di usia dua tahun. Demi memahami kondisi tersebut, ia belajar secara mandiri tentang tumbuh kembang dan gizi anak, mengikuti berbagai kelas sensory di Surabaya, serta menjalani terapi wicara dan okupasi di rumah sakit selama hampir satu tahun.

Dari hasil konsultasi, dokter menemukan bahwa penyebab keterlambatan tersebut berasal dari kekurangan nutrisi akibat alergi yang diderita sang anak. “Jadi banyak belajar dari pengalaman ini sehingga menemukan konsep sensory play yang masih belum banyak dikenal di daerah Pasuruan pada saat itu,” tuturnya.

Dari pengalaman tersebut, lahirlah Bumi Ceria Sensory Class, yang ia rintis di Pasuruan. Modal awalnya berasal dari hasil kontrakan rumah, dengan fasilitas dan alat yang masih sederhana.

“Saya sadar saya bukan lulusan pendidikan anak, jadi saya cari tim yang punya ilmu itu. Mereka masih muda-muda, baru lulus, tapi saya yakin kami bisa belajar bersama dan semoga saya dapat meneruskan pendidikan secara linier yang berbau pendidikan anak usia dini,” jelasnya.

Sofi kemudian membuka kelas gratis bagi beberapa rekan untuk memperkenalkan konsep sensory play kepada masyarakat sekitar. Perlahan, antusiasme masyarakat meningkat. Bumi Ceria mulai berkembang dengan fasilitas yang lebih lengkap, program yang beragam, dan penambahan tenaga pengajar hingga memiliki belasan murid dan sembilan karyawan tetap.

Kini, Bumi Ceria tumbuh menjadi daycare dan preschool dengan 17 murid aktif pada hari Senin–Jumat. Sementara pada akhir pekan, diadakan sensory class bertema berbeda setiap minggunya, diikuti sekitar 26 anak.

“Kalau dulu saya pegang semua sendiri, dari admin sampai foto, sekarang sudah punya tim lengkap. Kami juga punya program private class yang membantu guru mendapatkan penghasilan tambahan,” tuturnya.

Sofi berharap Bumi Ceria dapat menjadi ruang belajar bagi anak-anak dan orang tua sekaligus wadah pemberdayaan bagi perempuan muda di daerahnya. Sebagian besar pengajar di lembaganya adalah perempuan, dan Sofi berusaha memberi mereka ruang untuk berkembang.

“Saya pernah jadi karyawan, jadi tahu rasanya ditekan. Saya ingin mereka tetap nyaman, tapi juga bertanggung jawab,” ungkapnya.

Bagi Sofi, mendampingi tumbuh kembang anak bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga proses penyembuhan diri. Ia ingin setiap anak di Bumi Ceria tumbuh di lingkungan yang suportif, memiliki adab yang baik sejak dini, serta kemampuan sensorik dan motorik yang kuat sebelum memasuki jenjang pendidikan formal.

“Di era yang sudah sangat modern ini, saya ingin mereka tumbuh lebih baik dari generasi kita. Jangan sampai kesalahan pola asuh dulu terulang lagi,” ucapnya.

Selain mengelola lembaga pendidikan, Sofi juga aktif membantu mahasiswa dan peneliti muda yang tertarik mempelajari tumbuh kembang anak.

“Kadang ada anak psikologi, bidan, bahkan dari UNAIR juga datang ke rumah buat penelitian. Saya senang bisa bantu,” katanya.

Melalui kiprahnya, Sofi Sonia Karbela membuktikan bahwa alumni UNAIR dari bidang apa pun dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan keberanian untuk belajar, beradaptasi, dan berbagi, ia berhasil menghadirkan perubahan positif melalui dunia anak.


Tinggalkan Komentar