Mahasiswa Unesa Ciptakan Tas Wanita Bermuatan Edukasi Eco Green - Telusur

Mahasiswa Unesa Ciptakan Tas Wanita Bermuatan Edukasi Eco Green


telusur.co.id - Lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) hasil ide kreativitasnya memperoleh pendanaan dalam Program Kereatifitas Mahasiswa (PKM) 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diikuti oleh seluruh mahasiswa se Indonesia.

Produk tas ini diproduksi oleh lima mahasiswa Unesa yang berasal dari lintas Prodi dan Fakultas sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.

Tim yang diketuai oleh Dita Lestari, mahasiswa prodi Ekonomi Islam angkatan 2017 dan beranggotakan Palupi Paramitha (Prodi Ekonomi Islam, 2017), Dyan Puspita Sari (Prodi Ekonomi, 2018), Nadia Tsabitah Riqa (Prodi Pendidikan Tata Busana, 2019) dan Mochammad Kevin Junaidi (Prodi Teknik Listrik, 2019) ini dibawah bimbingan Ahmad Ajib Ridlwan.

“Hasil ide tersebut adalah Tawa Beken (Tas Wanita Bermuatan Edukasi Eco Green) Berbasis Code QR Berbahan Perca. Sesuai dengan merknya produk tersebuta berupa tas yang berbahan baku kain perca,” ucap Dita pada rilisnya. Jumat, (25/9/2020).

Jenis kain perca yang digunakan, lanjut Dita adalah kain perca batik. Terdapat tiga varian utama pada Tawa Beken yaitu tote bag, tas tangan, dan tas selempang. Namun tas ini tidak hanya seperti tas yang biasa dijual di pasaran.

“Keunggulan pada tas ini adalah terdapat muatan edukasi Eco Green yang dapat diakses melalui Code QR yang terpasang pada tas,” papar Dita.

Dengan menscan Code QR tersebut menggunakan smartphone maka pengguna tas akan tersalurkan web pemasaran tawabeken.com yang didalamnya telah disuguhkan model varian tas yang tersedia sekaligus edukasi Eco Green.

Terlebih, kata Dita, untuk menyesuaikan dengan keadaan pandemi Covid-19 seperti saat ini, tim ini memberikan inovasi baru yaitu terdapat pada penambahan kantong-kantong untuk tempat alat protokol kesehatan seperti hand sanitizer dan masker.

“Inovasi pada penggunaan kain perca sisa dari pengolahan konveksi tersebut diubah menjadi produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi. Selain itu juga untuk mengurangi sampah kain sisa pengolahan konveksi. Sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga bersifat mengedukasi,” tutur Dita Lestari. (ari)


Tinggalkan Komentar