Ma'ruf Amin: Indonesia Hanya Jadi Tukang Stempel Produk Halal - Telusur

Ma'ruf Amin: Indonesia Hanya Jadi Tukang Stempel Produk Halal


telusur.co.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, Indonesia merupakan pasar yang sangat menentukan dalam perdagangan produk halal dunia. Namun saat ini peran Indonesia dalam rantai pasok produk halal dunia hanya terkenal sebagai ‘tukang stempel’.

Padahal, mayoritas penduduknya adalah muslim dan merupakan konsumen produk halal terbesar di dunia. Kontribusinya mencapai 10 persen atau 214 miliar dollar AS dari pangsa pasar dunia. 

"Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan tukang stempel produk halal yang diimpor," kata Ma'ruf dalam Webinar Strategi Nasional "Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia" secara virtual, Sabtu (24/10/20).

Untuk itu, Ma’ruf menyebut perlunya langkah-langkah strategis yang kolaboratif dari seluruh pihak untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia.

"Untuk menjadikan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal dunia, Indonesia memerlukan langkah-langkah strategis yang dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan terkait secara simultan dan kolaboratif,” ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini, pasar halal global tidak hanya diminati oleh negara berpenduduk mayoritas muslim tetapi juga negara berpenduduk nonmuslim.

Ia mencontohkan, berdasarkan laporan Global Islamic Economic Report tahun 2019, Brazil merupakan eksportir produk makanan dan minuman halal nomor satu di dunia dengan nilai 5,5 miliar dolar AS yang disusul Australia senilai 2,4 miliar dolar AS.

Ma’ruf mengungkapkan, permintaan produk halal oleh konsumen muslim global pun mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Melansir data dari the State of Global Islamic Economy Report 2019/2020, besarnya pengeluaran konsumen muslim dunia untuk makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, halal lifestyle, serta farmasi halal mencapai 2,2 triliun dolar AS pada 2018 dan diproyeksikan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024.

“Dengan perkiraan penduduk muslim yang akan mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030, maka angka perekonomian pasar industri halal global akan terus meningkat dengan pesat,” jelas dia.

“Tentunya, hal ini merupakan potensi yang sangat besar yang harus dimanfaatkan peluangnya oleh Indonesia dengan memenuhi kebutuhan global melalui ekspor produk halal dari Indonesia,” tukasnya.[Fhr]


Tinggalkan Komentar