Masuki Perairan Iran Tanpa Izin, IRGC Sita Kapal Tangker di Selat Hormuz - Telusur

Masuki Perairan Iran Tanpa Izin, IRGC Sita Kapal Tangker di Selat Hormuz

Ilustrasi - Kapal tanker saat melewati Selat Hormuz. Foto: AFP

telusur.co.id -Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, bahwa Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyita sebuah kapal tanker minyak bendera Kepulauan Marshall saat melintasi Selat Hormuz yang merupakan perairan teritorial Iran, pada Jumat (14/11/2025). 

Berdasarkan sumber maritim, kapal tanker tersebut sebelumnya berlayar di lepas pantai Uni Emirat Arab, dengan membawa muatan gasoil berkadar sulfur tinggi melalui Samudra Hindia dalam perjalanan ke Singapura dari Sharjah di UEA.

Insiden ini merupakan penyitaan pertama dalam beberapa bulan di perairan strategis tersebut.

Sementara itu, Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris milik militer Inggris mengonfirmasi insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa dugaan "aktivitas negara" memaksa kapal tersebut mengubah arah ke perairan teritorial Iran. 

Peristiwa ini terjadi saat Teheran telah memperingatkan akan adanya pembalasan terhadap Barat setelah perang 12 hari pada bulan Juni yang mengakibatkan situs nuklirnya diserang oleh Israel dan AS.

Peristiwa serupa terakhir terjadi lebih dari setahun sebelum perang, pada bulan April 2024, ketika Iran menyita sebuah kapal kontainer yang terkait dengan Israel yang melintasi wilayah tersebut.

Seorang pejabat pertahanan AS juga melaporkan bahwa pasukan militer Iran telah menyita Kapal Talara yang sedang berlayar dari Ajman, Uni Emirat Arab, menuju Singapura.

Menurut data pelacakan penerbangan yang dianalisis oleh The Associated Press, sebuah pesawat nirawak (drone) MQ-4C Triton Angkatan Laut AS telah berputar-putar di atas area tempat Talara berada selama berjam-jam pada Jumat (14/11), untuk mengamati penyitaan tersebut.

Lebih lanjut, Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris Raya milik militer Inggris, secara terpisah mengakui insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa kemungkinan "aktivitas negara" memaksa Talara berbelok ke perairan teritorial Iran.

Pihak perusahaan kapal tangker yang disita IRGC, Columbia Shipmanagement yang berbasis di Siprus menyatakan bahwa mereka telah "kehilangan kontak" dengan kapal tanker tersebut, yang membawa gasoil berkadar sulfur tinggi.

"Memberi tahu pihak berwenang terkait dan bekerja sama erat dengan semua pihak terkait termasuk badan keamanan maritim dan pemilik kapal untuk memulihkan kontak dengan kapal," kata perusahaan itu.

"Keselamatan awak kapal tetap menjadi prioritas utama kami," tambah pernyataan resmi perushaan tersebut. 

Kapal tersebut terakhir melaporkan posisinya sekitar pukul 08.10 UTC dan berlayar dekat dengan pantai Iran, data pelacakan kapal MarineTraffic menunjukkan pada hari Jumat

Seperti diberitakan, IRGC Iran secara berkala telah menyita kapal-kapal komersial di perairan Teluk dalam beberapa tahun terakhir atas dugaan pelanggaran maritim, penyelundupan, pelanggaran teknis, atau sengketa hukum.

Penyitaan besar terakhir terjadi ketika Iran menyita dua kapal tanker Yunani pada Mei 2022 dan menahannya hingga November tahun itu.


Tinggalkan Komentar