telusur.co.id - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Andre Rosiade mengaitkan wacana Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, yang akan membawa perusahaan Ping An Insurance asal Cina untuk membantu memperbaiki defisit keuangan BPJS Kesehatan, dengan ramainya rencana pemindahan ibu kota negara.

Menurut Andre, bagaimana masyarakat akan mendukung rencana Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negera, menyelesaikan permasalahan BPJS Kesehatan saja pemerintah terlihat menyerah dan meminta bantuan ke Cina.

"Duhh Pak @jokowi. Bagaimana kami mau dukung bapak mengenai Ibu Kota Baru. Urusan BPJS kesehatan saja, pemerintah terindikasi menyerah dan mau minta tolong sama Tiongkok," cuit Andre dalam akun twitter-nya @andre_rosiade, Sabtu (24/8/19).

Andre mengaku khawatir, akibat dari pemindahan ibu kota, ketakutannya Indonesia terperangkap oleh utang dari negara tirai bambu.

"Takutnya gara-gara Ibu Kota baru, malah menyebabkan Indonesia masuk perangkap hutang Tiongkok," tulisnya.

Sebelumnya, Menko Maritim Luhut B Panjaitan menyebut perusahaan Ping An menawarkan bantuan untuk mengevaluasi sistem IT BPJS Kesehatan. Pemerintah mempertimbangkan proposal itu karena Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris juga melihat banyak permasalahan yang seharusnya bisa dibenahi.

Salah satu masalah tersebut yaitu kepatuhan pembayaran iuran, atau kolektibilitas. Jika peserta kedapatan menunggak iuran, maka sistemnya harus bisa terkoneksi dengan data Dirjen Imigrasi dan Polri. Sehingga, peserta tidak bisa memproses pengajuan paspor dan tercatat di Kepolisian sebagai orang yang memiliki kasus perdata.

"Jadi, mungkin itu bisa memperbaiki kelemahan sistem (IT) tersebut," ujar Luhut.[Ham]