Mencari Berkah Kongres HMI ke XXXI di Surabaya - Telusur

Mencari Berkah Kongres HMI ke XXXI di Surabaya


Telusur.co.id - Oleh : Suryo Adi Prakoso, Penulis adalah Wasekum PTKP Badko HMI Jawa Timur.

Perjalanan Kongres HMI ke XXXI kali ini tidak mudah. Mengingat saat ini kita masih bergelut dengan wabah Covid-19. Hal tersebut menjadikan tantangan tersendiri bagi panitia untuk menyukseskan perhelatan Kongres HMI ke XXXI.

Keputusan Kongres HMI ke XXXI di Surabaya yang terkesan menabrak aturan menjadi berbahaya bagi perjalanan organisasi,  yang seakan membuat spirit perkaderan dalam momen pengambilan keputusan seakan sirna. 

Apalagi, diperparah dengan pembentukan panitia lokal kongres HMI ke XXXI di Surabaya yang tidak melalui mekanisme konstitusi.
Lagi-lagi menabrak aturan. Menabrak aturan lagi. Demi sebuah kepentingan, mekanisme pengambilan keputusan dalam organisasi pun digadaikan. Sedih bukan !

Sebagai pengurus Badko HMI Jawa Timur, saya berpendapat bahwa, terdapat kebodohan terstruktur antara organisasi HMI dan Alumni untuk berebut kepentingan hingga pada tataran kepanitiaan Kongres HMI.

Saya rasa hal tersebut sangatlah wajar. Karena kita sebagai manusia tidak terlepas dari yang namanya kepentingan. Pada akhirnya, terjadilah saling klaim demi mencari "Berkah Kongres".

"Saya lho yang membawa Kongres. Saya lho yang membiayai Kongres, saya lho yang menghubungkan kamu (HMI) ke Gubernur, Walikota. Makanya, coba lah dibantu ini-itu dinda".

Kira-kira seperti itulah kebodohan terstruktur jika diejawantahkan dalam ucapan. Apalagi di Jawa Timur sendiri ada beberapa cabang besar yang banyak melahirkan tokoh-tokoh besar, tentunya yang selama ini menjadi sorotan, sebut saja Cabang Surabaya, Malang, maupun Jember. Belum lagi cabang-cabang lain yang tentu tidak bisa dianggap sebelah mata prestasi-prestasi para alumninya.

Dari alasan-alasan itulah Kongres HMI menjadi menarik di mata alumni HMI. Sehingga berlomba-lomba mencari "Berkah Kongres" melalui cara menyetting arena penyelenggaraan Kongres hingga pembentukan panitia lokal sekalipun tidak luput dari perhatian.

Sangatlah lucu kalau melihat apa yang terjadi kali ini. BADKO HMI Jawa Timur sangat aktif seolah-olah melihat peluang-peluang yang saya sebut sebagai "Berkah Kongres".  

Ketua Umum diam-diam memberikan nama-nama Panitia Lokal (Panlok) tanpa berkoordinasi dengan HMI Cabang Surabaya selaku tuan rumah Kongres HMI ke XXXI. Lucu sekali, sekali lagi lucu. Hehehe. Dagelan apalagi ini.

Penetapan panitia lokal oleh BADKO HMI Jawa Timur  yang terkesan "gupuh" untuk disetor ke PB HMI melalui Panasko Kongres HMI ke XXXI lagi-lagi mengisyaratkan bahwa, memang ada "Berkah Kongres" yang diperebutkan antar pengurus HMI demi kepentingan Alumni HMI. Padahal ada HMI Cabang Surabaya yang notabene merupakan tuan rumah Kongres HMI ke XXXI.

Di Jawa Timur sendiri, selalu dihembuskan desas-desus, jika Ketua Umum Badko tidak di dari Surabaya akan menjadi susah berkoordinasi dengan HMI Cabang Surabaya. 

Hal ini menurut saya sangatlah lucu, dan tidak mendasar. Saya sebagai kader HMI Cabang Surabaya belum menemukan bukti tersebut. Toh, zaman saya menjadi pengurus HMI Cabang Surabaya, Ketua Umum Badko juga bukan kader HMI Surabaya, tapi selalu aktif berkomunikasi dengan HMI Cabang Surabaya.

Menurut saya, hal ini murni permasalahan leadership Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur yang seharusnya mampu berperan sebagai Ketua Umum badan koordinasi, terlebih berkoordinasi perihal Kongres HMI ke XXXI di Surabaya dengan HMI Cabang Surabaya, bukan malah sebaliknya, mengambil peran yang seharusnya milik HMI Cabang Surabaya selaku tuan rumah Kongres HMI ke XXXI.

Maka dari itu sangatlah beralasan jika saya berpendapat bahwa memang ada pihak-pihak yang mencoba mencari "Berkah Kongres" dengan tidak melibatkan HMI Cabang Surabaya sebagai panitia lokal.

Yang namanya panitia lokal ya HMI tingkat Cabang. Badko kan cuma sebagai badan koordinasi. Lucu, lucu, lucu !. Demi kepentingan alumni, HMI menjadi korban praktek malorganisasi. 

Jadi, menurut saya Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur belajarlah menjadi pemimpin yang selalu tenang dalam tiap tindakan penngambilan keputusan.

Jangan tergesa-gesa, hanya untuk memburu sebuah alasan, yakni mencari Berkah Kongres" dengan menabrak etika berorganisasi apalagi menabrak konstitusi.

Banyak elemen yang terlibat dalam perhelatan Kongres HMI. Mulai dari Panitia, PB HMI, Badko, hingga Cabang yang seyogyanya menjadi tuan rumah. Mohon digaris bawahi, bahwa tuan rumah Kongres adalah Cabang bukan Badko. Badko hanya merupakan bagan koordinasi PB HMI saja.

SALAM TERTIB ORGANISASI


Tinggalkan Komentar