Meneg BUMN Didesak Segera Tetapkan Yossi Istanto Sebagai Dirut BTN - Telusur

Meneg BUMN Didesak Segera Tetapkan Yossi Istanto Sebagai Dirut BTN

Bank BTN (Ist)

telusur.co.id - Kisruh di Bank Tabungan Negara (BTN) sejak pergantian Maryono sebagai Direktur Utama Bank BTN oleh Suprajarto belum juga berakhir. Yang mana, Suprajarto akhirnya memilih menolak untuk ditempatkan di Bank BTN dan menyatakan mundur dari posisi Dirut Bank BTN. Akhirnya Posisi Dirut Bank BTN pun sekarang dijabat oleh Dirut Plt Bank BTN.

Atas hal itu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didesak untuk segera menetapkan Yossi Istanto sebagai Dirut Bank BTN.

Koordinator Asosiasi Pemegang Saham Minoritas Bank BTN di Bursa Saham Indonesia, Surahman menilai keputusan Meneg BUMN dalam penempatan Dirut Bank BTN bisa saja menyebabkan penurunan kepercayaan para pemegang saham minoritas di bank plat merah itu.

Apalagi, lanjut Surahman, semasa dipimpin Maryono, Bank BTN kinerjanya sangat buruk. Hal ini terlihat dengan tingginya NPL dan banyak kredit macet yang diduga disengaja akibat disalurkan hanya untuk menguras dana bank BTN.

"Akibatnya banyak kasus Kredit Bank BTN yang disidik oleh Bareskrim Polri dan Kejaksaan Agung yang berpotensi tindak Pidana korupsi. Dan ini membuat Yossi Istanto sebagai Direktur Bank BTN harus kerja keras menangani kasus kredit macet tersebut," ujarnya di Jakarta, Senin (14/10/19).

Pada tanggal 18 Oktober 2019, atau tepatnya dua hari jelang pelantikan Presiden Jokowi, Kementrian BUMN akan melaksanakan RUPS LB. Menurutnya, kegiatan itu terlalu dipaksakan dan hanya merupakan bentuk arogansi dari Menteri Negara BUMN.

"Dan jika ini tetap diadakan, diduga kuat karena hanya berdasarkan memiliki kedekatan khusus dengan Maryono untuk melindungi kepentingannya di Bank BTN," jelas Surahman

Surahman juga mengecam Meneg BUMN yang mewakili kepentingan pemegang saham mayoritas atas tindakannya yang terlalu banyak bermain dalam kepentingan politik di BUMN, khususnya dalam pengelolaan Bank BTN yang merugikan kepentingan pemegang saham minoritas.

"Kami dari pemegang saham minoritas, dalam pelaksanaan RUPS selama ini hanya menjadi aksesoris belaka dan hanya menjadi stempel dari kepentingan pemegang saham mayoritas," ketusnya.

Sehingga, kata dia, suara pemegang saham minoritas selama ini tidak mempunyai peran sama sekali dalam pelaksanaan RUPS BTN.

"Bahkan dalam menyampaikan pertanyaan dan kritikpun kami dibungkam sehingga kami harus menanggung resiko apabila Bank BTN menjadi salah urus seperti sekarang ini dimana NPLnya melonjak tinggi jelas," ungkapnya.

Surahman menambahkan, akibat perilaku dan kebijakan yang cenderung otoriter, hal itu sangat merugikan generasi milenial dan merugikan Bank BTN sendiri.

"Untuk itu, kami dari kelompok Assosiasi Pemegang saham Minoritas (Apresiasi) BTN menuntut kepada Meneg BUMN agar menjalankan agenda dan kepentingan pengelolaan Bank BTN sebagaimana visi Presiden Jokowi," tegasnya.

Adapun tuntuntan lainnya, mereka juga menolak penunjukkan Dirut BTN kepada orang-orang yang memiliki afiliasi kepentingan yang kuat dengan Dirut yang lama yakni Maryono.

"Kami juga mendesak agar Menteri BUMN memecat seluruh Direksi BTN, dan segera menunjuk Yossi Istanto sebagai Dirut BTN mewakili kepentingan generasi milenial," pungkasnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar