telusur.co.id - Pandemi covid-19 telah berimbas kepada pendapatan orang tua dan mahasiswa yang bekerja di salah satu perusahaan swasta. Karena itu, mereka berharap ada kebijakan menunda pembayaran uang kuliah.

Untuk itu, beberapa mahasiswa mendatangi anggota DPRD Kabupaten Bekasi. Dalam audensi tersebut dihadiri oleh anggota komisi IV, dr asep Surya Atmaja, Ahmad Zamroni dan Fatma Hanum.

Pada saat audiensi, para mahasiswa mengeluhkan mengenai biaya kuliah disaat pandemi virus corona. Banyak orang tua yang tidak mampu membayar karena terkena dampak corona. Bahkan, ada juga yang menjadi korban PHK.

Mendengar aspirasi itu, anggota Komisi IV Ahmad Zamroni mengatakan akan berupaya keras menyalurkan keluhan mahasiswa Pelita Bangsa kepada Komisi IV dan para unsur pimpinan DPRD serta pihak kampus.

”Banyak mahasiswa terancam tak bisa bayar uang kuliah, karena ekonomi orang tua mereka belum pulih 100 persen akibat dampak covid-19, ada pula yang mungkin orang tua atau mahasiswa yang bekerja pun terkena PHK,” ujar Zamroni kepada wartawan, Senin 29/06/20.

Zamroni berjanji akan mencarikan solusi untuk penundaan atau keringanan biaya kuliah khusus di Universitas Pelita Bangsa. 

"Saya dan teman teman Komisi IV akan mencoba bekoordinasi dengan pihak kampus Pelita Bangsa. Meskipun secara aturan dan kewenangan kita tidak ada, mudah-mudahan apa yang menjadi aspirasi teman-teman mahasiswa dapat di fasilitasi," ujarnya.

Ia pun berharap kepada seluruh PTS yang ada di kabupaten Bekasi memberikan dukungan bagi mahasiswa, dosen maupun staff pegawai yang terdampak wabah covid - 19 ini, untuk memberikan kebijakan keringanan uang kuliah, subsidi internet, maupun kebutuhan sembako. [Ham]