telusur.co.id - Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Mulyanto meminta Presiden Prabowo membubarkan Dewan Pengarah BRIN. Karena membuat arah kerja lembaga tidak fokus pada pengembangan riset dan inovasi nasional.
"BRIN yang seharusnya menjadi lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap) riset dan inovasi nasional kini merambah bicara soal ideologi dan moderasi beragama," kata Mulyanto di Jakarta, Kamis (6/12/24).
Menurut Mulyanto, sangat wajar bila Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengeluhkan peran BRIN yang tidak maksimal dalam membantu upaya swasembada pangan.
Zulhas mengatakan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tidak fokus pada inovasi penyediaan bibit unggul dalam mencapai swasembada pangan, malah bicara soal moderasi beragama. Sementara, sejak Balitbangtan dilebur ke dalam BRIN, Kementerian Pertanian tidak boleh lagi melakukan riset.
"BRIN harusnya fokus pada riset Iptek bukan berwacana terkait ideologi Pancasila atau moderasi beragama," tegas Mulyanto.
Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menyebut kini saatnya riset dan inovasi kembali ke jalan yang lurus, tidak dipolitisasi.
Mulyanto minta Pemerintah menguatkan kelembagaan Iptek dan menempatkan BRIN di bawah koordinasi Menteri terkait Iptek. Jangan mengawang-ngawang tidak jelas koordinasinya.
"Peneliti sudah berteriak soal ini sejak lama, ketika terjadi peleburan kelembagaan Iptek, baik LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) ristek, maupun Balitbang Kementerian ke dalam BRIN. Kini yang dikeluhkan mereka adalah SDM menumpuk, organisasi gemuk, peralatan terbatas, ruang kerja juga terbatas, sementara anggaran riset menciut dari sekitar Rp 24 triliun menjadi hanya Rp 6 triliun. Ini pun masih harus dipotong automatic adjusment anggaran. Jadi sangat wajar kalau terjadi kemacetan di bidang riset dan inovası akhir-akhir ini. Dampaknya sudah mulai terasa," terang Mulyanto.
Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Koordinator bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, di Jakarta, Selasa, (3/12/2024) mengkritik BRIN yang tidak fokus dalam melakukan inovasi terkait bibit unggul untuk mencapai swasembada pangan. BRIN, menurut Zulhas malah banyak bicara soal moderasi beragama.[Fhr]