telusur.co.id - Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh disarankan untuk segera memperbaiki relasi koalisi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo, menyusul manuver politik yang dilakukan dengan partai Keadilan Sejahtera.
Saran itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (7/11/2019).
"Saya menyarankan kepada Surya Paloh agar segera memperbaiki relasi koalisi dan komitmen dengan pemerintahan Jokowi," ujar Emrus.
Partai Nasdem, diingatkan Emrus, hingga kini masih bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi, dengan adanya tiga kader partai yang masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Adanya pertemuan Nasdem dengan PKS dinilai berpotensi mengganggu jalannya koalisi pemerintahan Jokowi ke depan.
"Jangan sampai hubungan terganggu apalagi semakin jauh, sementara ada tiga kader NasDem di kabinet," kata Direktur Eksekutif Lembaga Emrus Corner itu.
Namun, jika Surya Paloh menginginkan Nasdem menjadi partai penyeimbang di luar pemerintahan bersama PKS, maka patut dihormati.
Sebelumnya, dalam perayaan HUT ke-55 Partai Golkar, yang berlangsung di salah satu hotel di Jakarta, Rabu malam, Presiden RI Joko Widodo 'menyentil' Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang melakukan pertemuan dengan Presiden PKS, Sohibul Iman.
"Bapak Surya Paloh kalau kita lihat malam ini lebih cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ujar Jokowi.
"Wajahnya cerah setelah beliau berangkulan dengan pak Sohibul Iman, saya tidak tahu maknanya apa," kata Jokowi sambil tersenyum.
Jokowi melihat rangkulan antara Paloh dan Sohibul sangat harmonis. Bahkan, Jokowi mengaku belum pernah merasakan rangkulan Paloh.
"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya," kata Jokowi.
"Saya berhak bertanya dong karena beliau masih berada di koalisi pemerintah." [Asp]
Laporan: Saiful Anwar
