Pemerintah Jangan Sembarangan Ngomong Soal Kandungan Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo - Telusur

Pemerintah Jangan Sembarangan Ngomong Soal Kandungan Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo


telusur.co.id - Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto meminta, Pemerintah untuk tidak over estimate terkait klaim kandungan mineral yang terdapat di dalam lumpur Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelum ada data dan hasil penelitian yang valid, sebaiknya berita tentang kandungan logam tanah jarang (LTJ) jangan terlalu digembar-gemborkan. 

"Sebaiknya Pemerintah meneliti lebih lanjut nilai kelayakan teknis dan ekonominya. Agar jangan menjadi pepesan kosong yang heboh di masyarakat atau menimbulkan euforia namun berujung hampa," ujar Mulyanto, Rabu (26/1/22).

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR itu menyarankan Pemerintah melakukan studi komprehensif agar dapat diketahui potensi jumlah logam berharga dan nilai keekonomiannya. Termasuk juga kelayakan teknisnya untuk ditambang.

Penelitian ini harus juga dilakukan secara objektif agar hasilnya dapat diketahui secara tepat dan sesuai dengan kenyataan. 

"Jangan sampai seperti kabar penemuan pembuatan bensin dari air beberapa waktu lalu. Beritanya sudah dibesar-besarkan, ternyata hoax. Kejadian seperti itu tidak boleh terulang, karena dapat mencoreng kredibiltas Indonesia di bidang riset dan teknologi," kata Mulyanto. "Secara nalar saja sudah tidak mungkin air dapat diubah menjadi bensin. Tapi karena pemberitaan yang berlebih maka asumsi itu seolah-olah bisa jadi kenyataan."

Begitu juga dengan soal logam tanah jarang ini juga jangan sampai seperti itu. Karena, menurut keterangan pihak Kementerian ESDM, kemampuan analisis kimia Indonesia atas LTJ masih terbatas. Apalagi kemampuan pengelolaannya, masih sangat terbatas.

"Karenanya kita perlu belajar lebih jauh dan hati-hati agar SDA langka ini tidak jatuh ke tangan asing atau diekspor mentah-mentah," tandas Mulyanto. 

Pekan lalu, Badan Geologi Kementerian ESDM merilis informasi cukup menghebohkan karena menyebut lokasi semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, mengandung berbagai mineral yang langka. Kandungan dalam lokasi itu seperti ‘harta karun’ bagi Indonesia.

Kandungan langka ini adalah mineral-mineral yang termasuk kategori Mineral Kritis (CRM), yaitu Litium (Li) dan Stronsium (Sr). Lokasi semburan lumpur Lapindo juga bisa dimanfaatkan untuk bahan baku tembikar, bodi keramik, bata, dan genteng.

Kandungan Litium di lumpur Lapindo memiliki kadar 99,26-280,46 ppm, dan Stronsium dengan kadar 255,44 – 650,49 ppm. Potensi Mineral Ekonomis masih dalam tahap penyelidikan umum sehingga data belum akurat karena secara umum masih menggunakan hasil penyelidikan tahap awal yang belum rinci dan terbatas pada kedalaman dangkal.

Temuan Litium dan Stronsium pada lokasi lumpur Lapindo baru berasal dari area tertentu. Kawasan yang menjadi sumber temuan ini memiliki kedalaman 5 meter.[Fhr


Tinggalkan Komentar