Pengalaman di Ekonomi Mumpuni, INES Sebut Airlangga Tepat Gantikan Jokowi di 2024 - Telusur

Pengalaman di Ekonomi Mumpuni, INES Sebut Airlangga Tepat Gantikan Jokowi di 2024

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (foto: Instagram)

telusur.co.id - Indonesia Network Election Survei (INES) kembali melakukan survei tentang sosok Calon Presiden (Capres) 2024 dalam membangun ekonomi Indonesia. Prediksi ekonomi dunia di tahun 2022 dan 2023 juga akan memengaruhi peta politik Indonesia di tahun 2024.

Direktur Survei Indonesia Network Election Survei (INES), Permadi mengatakan, pihaknya kembali melakukan survei dengan tema "Mencari Presiden di Tahun 2024 , Dalam Kondisi Ekonomi Dunia Sulit Tahun ini, Tahun Depan Gelap".

Survei INES ditujukan terhadap 1.928 responden di seluruh Indonesia yang mewakili pendapat pemilih secara nasional. Adapun margin of error diperkirakan kurang lebih 2.24 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan dilakukan mulai 5 hingga 19  Agustus 2022.

Hasil Temuan 

Permadi menyampaikan bahwa hasil temuan survei dari 1928 responden sebanyak 60,8 persen sangat tahu dan paham keadaan perekonomian dunia yang tahun ini dalam keadaan sulit dan tahun depan diprediksi gelap. Hal ini tercermin dengan meningkatnya harga harga pangan dan energi.

"Sedangkan sebanyak 30,8 persen tidak paham dan tidak tahu sama sekali, dan sebanyak  8,4 persen tidak menjawab," kata Permadi dalam keterangan tertulis, Kamis (25/8/22). 

Dari hasil survei didapati bahwa sebanyak 68,8 persen responden  optimis pemerintahan Jokowi -Maruf Amin dapat melewati dampak dari masa-masa perekonomian dunia yang sulit dan gelap. Sementara itu sebanyak 21,9 persen tidak yakin, dan sebanyak 9,3 persen responden tidak memberikan jawaban

"Dalam survei ini ditanyakan seperti apa kemampuan sosok Presiden pengganti Jokowi yang diinginkan masyarakat Indonesia. Hasilnya sebanyak 89,8 persen publik menginginkan sosok Presiden yang mampu melewati pasca keadaan perekonomian dunia yang sulit di tahun 2022 dan gelap ditahun 2023 untuk bisa memperbaiki perekonomian nasional, dan khususnya perekonomian keluarga," jelasnya.

Terkait keberlangsungan program pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, kata Permadi, ditanyakan soal siapakah bakal capres yang paling mungkin berpotensi melanjutkan program pembangunan Presiden Jokowi yang belum selesai.

"Jawaban 1.928 responden, sebanyak    84,7 persen responden menyatakan Airlangga Hartarto adalah tokoh bakal capres, yang jika terpilih akan melanjutkan program-program pembangunan Jokowi," katanya. 

Sementara, kata Permadi, sebanyak 56,8 persen responden menilai Ganjar Pranowo akan meneruskan program Jokowi. Lalu sebanyak 51,8 persen menilai Prabowo Subianto akan meneruskan program Jokowi.

"Sementara tokoh lainnya seperti Anies Baswedan dan lainnya responden menilai mereka tidak akan meneruskan program Jokowi, atau dalam skor hanya dinilai dibawah 10 persen dari 1.928  responden," katanya.

Jajak pendapat dengan Skenario tiga pasangan Capres-Cawapres yaitu Prabowo-Muhaimin, kemudian Anies Baswedan-Puan Maharani dan Airlangga-Andika Perkasa diperoleh hasil sebagai berikut. Hasilnya pasangan Airlangga Hartarto-Andika Perkasa mendapat 39,7 persen, lalu Anies Baswedan-Puan Maharani 16,2 persen dan Prabowo Subianto- Muhaimin Iskandar 27,9 persen, dan tidak memilih 16,2 persen


Dia menambahkan,  bahwa hasil jajak pendapat 1928 responden dengan skenario tiga  pasangan Capres - Cawapres yaitu  Prabowo Subianto - Puan Maharani kemudian Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono dan Airlangga Hartarto- Ganjar Pranowo, maka dengan pertanyaan tertutup ditanyakan pada responden pasangan mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari maka, hasil pilihan responden, sebanyak 41,7 persen memberikan pilihan pada pasangan Airlangga Hartarto - Ganjar Pranowo , Kemudian sebanyak 16,6 persen memilih pasangan Anies Baswedan- Agus Harimurti Yudhoyono dan sebanyak 26,3 persen memilih pasangan Prabowo Subianto - Puan Maharani dan yang tidak memilih sebanyak 15,4 persen.

Kemudian, jajak pendapat juga dilakukan dengan skenario empat pasang Capres-Cawapres yaitu Ganjar Pranowo-Puan Maharani ( PDIP) , Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar ( Gerindra -PKB), Airlangga Hartarto- Khofifah Indar Parawansa (KIB) dan Anies Baswedan-Erick Thohir ( Nasdem,PKS dan Demokrat). Maka begini preferensi publik dalam memilih ke empat pasangan tersebut.

" Pasangan Airlangga Hartarto-Khofifah Indar Parawansa memiliki keterpilihan paling banyak yaitu 30,2 persen. Disusul oleh Ganjar Pranowo-Puan Maharani dipilih sebanyak 21,2 persen, dan pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar 20,1 persen. Kemudian pasangan Anies Baswedan-Erick Thohir sebanyak 12,1 persen dan tidak memilih sebanyak 16,4 persen," paparnya. 

Menurut dia, tingginya nama Airlangga jika dipasangkan dengan tokoh manapun terdapat hubungan yang simetris antara pilihan dan keinginan masyarakat. Masyarakat lebih condong menginginkan sosok tokoh Presiden pengganti Jokowi yang bisa mengelola perekonomian Indonesia pasca keadaan ekonomi dunia sulit ditahun 2022 dan gelap di tahun depan.

"Jawaban responden yang menyatakan bahwa Airlangga merupakan tokoh yang paling berpotensi meneruskan program-program pembangunan pasca, pemeritahan Presiden Jokowi," bebernya.


Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai survei INES terkait kepemimpinan capres di pemilu 2024 terhadap sosok Airlangga Hartarto sangat tepat. Dalam kondisi ekonomi saat ini yang sulit, Indonesia membutuhkan sosok seperti Airlangga Hartarto karena pengalamannya di bidang ekonomi.

"Kalau untuk mencari pemimpin 2024 yang mengerti tentang ekonomi,  menurut saya Airlangga Hartarto sudah tepat. Larena pengalaman beliau di bidang ekonomi sudah cukup baik," kata Herry. (Fhr)


Tinggalkan Komentar