telusur.co.id -SURABAYA - Pesantren tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan keagamaan, namun juga memiliki kontribusi strategis dalam mendukung transformasi energi nasional. Hal tersebut menjadi latar belakang PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menggelar talkshow berkolaborasi dengan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Ponorogo.
Mengusung tema “Peran Pesantren dalam Mendukung Transformasi Energi Nasional”, kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (23/12) di Kampus UNIDA Gontor, Ponorogo. Talkshow diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa UNIDA Gontor, civitas akademika, serta perwakilan Baitulmaal Munzalan Indonesia.
Acara dibuka dengan sambutan Rektor UNIDA Gontor, Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PLN UID Jawa Timur atas kolaborasi yang terjalin. Menurutnya, pesantren memiliki potensi besar sebagai agen perubahan, khususnya dalam membangun kesadaran energi bersih di kalangan santri, mahasiswa, hingga masyarakat sekitar.
“Transformasi energi membutuhkan dukungan edukasi dan nilai moral. Pesantren selama ini memiliki kekuatan tersebut, sehingga perannya sangat strategis dalam mendorong kesadaran energi berkelanjutan,” ujar Prof. Hamid.
Sementara itu, General Manager PLN UID Jawa Timur yang diwakili oleh Senior Manager Perencanaan, Ahmad Samsuri, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting dalam rangka peringatan 100 Tahun Gontor.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk memperkuat literasi energi dan mendorong transisi energi berkelanjutan melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan, khususnya pesantren,” urai Ahmad.
Talkshow interaktif ini menghadirkan sejumlah narasumber lintas kompetensi, antara lain Parlan selaku Manager K3L dan Keamanan PLN UID Jawa Timur, Suharto selaku Direktur Training Center ITPLN, serta Assoc. Prof. Dr. Khoirul Umam, M.Ec. selaku Wakil Rektor III UNIDA Gontor.
Materi yang disampaikan meliputi sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) dan keamanan ketenagalistrikan, hingga perspektif Islam sebagai pondasi dalam mewujudkan transisi energi yang berkeadilan. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan tausiah oleh Ustadz Luqmanulhakim serta sesi tanya jawab interaktif bersama mahasiswa.
Melalui kegiatan ini, PLN berharap pesantren dapat semakin aktif berkontribusi dalam mendukung pencapaian bauran energi bersih nasional, sekaligus memperkuat peran pesantren sebagai pusat edukasi yang adaptif terhadap isu-isu strategis nasional, khususnya di bidang energi berkelanjutan. (ari)




