telusur.co.id - Koperasi Jasa PKK Mandiri menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2023 bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Bekasi.
Kegiatan ini dibuka oleh Plt Ketua TP PKK Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto, serta dihadiri Ketua Sekretaris PAW Koperasi Jasa PKK Mandiri, Riswanti, Sekretaris Dyah Purbasari, Bendahara Tetet Heryati dan para anggota PAW Koperasi Jasa PKK Mandiri.
Wiwiek Hargono menyampaikan bahwa Koperasi Jasa PKK Mandiri merupakan salah satu koperasi yang sehat di Kota Bekasi. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan yang rutin dilaksanakan dan memiliki anggota yang aktif.
"Rapat ini sangat penting dan strategis dalam pengembangan koperasi ke arah yang lebih baik serta menjadi wadah untuk membahas dan mengevaluasi kinerja pengurus serta pertanggungjawaban keuangan," kata Wiwiek, Senin (16/1/23).
Dia mengatakan, rasa syukur dan terima kasih kepada pengurus Koperasi Jasa PKK Mandiri yang selama ini bekerja aktif dalam menjalankan program usaha simpan pinjam.
“Koperasi Jasa PKK Mandiri ini telah berjalan dan para anggotanya diharapkan selalu aktif menjalankan perkoperasian khususnya dalam melakukan pembayaran dari usaha simpan pinjam,” imbuhnya.
Wiwiek berharap agar Koperasi Jasa PKK Mandiri dapat menyusun program kerja yang mampu dilaksanakan dan sesuai kebutuhan anggota.
“Semoga melalui forum ini mampu melahirkan ide-ide kreatif dan keputusan-keputusan positif yang mampu mengakselerasi pengembangan Koperasi Jasa PKK Mandiri menjadi koperasi yang lebih maju dan mampu menyejahterakan anggotanya dan masyarakat Kota Bekasi pada umumnya,” harap Wiwiek.
Diakui, koperasi menjadi bagian dari 10 program pokok PKK, yakni pada poin delapan, pengembangan kehidupan berkoperasi. Karena itu, jadikan koperasi sebagai badan usaha yang sehat, dengan mengedepankan asas tata kelola yang transparan, akuntabel, kemandirian, pertanggungjawaban dan kewajaran, mengacu nilai-nilai dan prinsip koperasi.
Wiwiek meminta agar Koperasi Jasa PKK Mandiri melakukan berbagai pengembangan usaha dan meningkatkan daya saing, seperti, meningkatkan jumlah dan volume usaha. Jenis usaha pun disesuaikan dengan kebutuhan anggota, sehingga anggota tidak perlu mencari lembaga lain untuk memenuhi kebutuhannya.
“Tidak bisa hanya mengandalkan simpan pinjam, tapi juga sektor ril dengan pergerakan produk lokal. Contohnya, saat di era digitalisasi, koperasi bisa membuka lapak online untuk mendukung usaha menengah UP2K,” bebernya.
Menurutnya, perlu terobosan pengelolaan koperasi agar bisa lebih dirasakan kemanfaatannya oleh anggota. Wiwiek juga berharap adanya kolaborasi atau jalinan simbiosis mutualisme dengan berbagai stakeholder.[Tp]