telusur.co.id - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengaku menentang pembentukan negara Palestina dan penerapan Perjanjian Oslo.

“Saya dari sayap kanan, dan posisi saya tidak berubah. Saya masih menentang pembentukan negara Palestina dan membela negara kami,” katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Today, Kamis (27/1/22).

Dia menjelaskan, dirinya tidak akan mengizinkan negosiasi politik atas garis negara Palestina.

"Dan saya tidak siap untuk bertemu dengan pemimpin Otoritas (Palestina) mana pun,” tegasnya.

Mengenai Perjanjian Oslo antara Israel dan Palestina pada  tahun 1993, yang mencakup pengakuan Israel atas hak Palestina untuk memerintah sendiri, Bennett mengatakan, selama dirinya menjadi perdana menteri, tidak akan ada (implementasi perjanjian) Oslo.

Sedangkan mengenai pertemuan belum lama ini antara Menteri Luar Negeri Yair Lapid dan Menteri Pertahanan Benny Gantz dengan pejabat Palestina, Bennett mengatakan, bahwa pertemuan tersebut bukan wewenang para menteri itu.

“Mereka (Lapid dan Gantz) tidak memiliki wewenang untuk bertindak atas masalah politik," tandasnya. [Tp]