Potret Buram Pendidikan di Kabupaten Bekasi, Masih Ada Murid Belajar di Lantai - Telusur

Potret Buram Pendidikan di Kabupaten Bekasi, Masih Ada Murid Belajar di Lantai

Murid SDN Kedung Pengawas 03 Babelan yang belum mendapat sarana prasarana KBM dengan belajar ngedeprok di lantai

telusur.co.id -Meski Kabupaten Bekasi baru saja merayakan hari jadinya ke 69, masih banyak anak bangsa yang mengenyam pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD), belum memikmati fasilitas yang baik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Seperti yang dialami murid-murid SDN Kedung Pengawas 03, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Ratusan murid di SD Negeri Kedung Pengawas 03 itu tidak mendapat fasilitas belajar dengan baik seperti yang diamanatkan undang-undang.

Ironis memang, ketika hiruk pikuk pesta hari kemerdekaan RI ke 74 dan semarak perayaan hari jadi Kabupaten Bekasi ke 69, masih ada sekolah yang belum memiliki sarana prasarana KBM berupa meubelair di sejumlah RKB.

Para murid di SDN Kedung Pengawas 03 tersebut terpaksa mengikuti KBM dengan duduk di lantai alias ngedeprok tanpa alas.

Dengan kondisi tersebut sejumlah wali murid sangat berharap perhatian serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pendidikan, agar para murid bisa menikmati pendidikan yang bermutu dengan kondisi yang mendukung.

Selain perbaikan gedung sekolah, kata wali murid, seyogianya Pemkab Bekasi melengkapi sarana prasarana yang lengkap, sehingga tidak ada perbedaan dengan sekolah lain.

"Kami merasa prihatin melihat anak-anak yang belajar masih ngedeprok di lantai," kata Nurja Ashari (40), salah satu wali murid, Sabtu (24/8/2019).

Hal itu dibenarkan pihak sekolah. Dikatakan, gedung ruang kelas baru (RKB) yang berlantai dua yang Meski belum ada meubelair, kata dia, karena kebutuhan akhirnya empat RKB itu dimanfaatkan untuk KBM yakni dua ruang di bagian lantai dasar ditempati untuk belajar kelas 6A dan 6B.

“Sedangkan dua ruang di lantai dua untuk KBM kelas 5A dan 5B. Dengan jumlah empat ruang kelas yang ditempati itu sekitar 160 siswa," kata salah satu guru yang enggan disebut namanya. [asp]

 

 

 

Laporan Dudun Hamidullah


Tinggalkan Komentar