telusur.co.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyerukan tindakan tak lazim dan kontroversial untuk menghadapi koruptor. Duterte mengatakan, jika warga Filipina melihat pejabat meminta uang suap, mereka boleh menembaknya.

Meski demikian, Duterte meminta agar warga berhati-hati saat melepaskan tembakan, sehingga pejabat korup itu tidak pergi ke “Dunia Lain”.

Bahkan Duterte turut memberi saran agar warga yang menembak tidak dipenjara atas tuduhan membunuh. Presiden Filipina mengatakan, alih-alih menargetkan bagian kepala atau dada pejabat korup, sebaiknya mereka menembak bagian-bagian badan yang lain.

“Jika kalian sudah membayar pajak, retribusi, dan semacamnya, tapi orang-orang bodoh ini masih menuntut suap, jewer saja telinga mereka. Namun jika kalian membawa senjata, kalian bisa menembak mereka saat itu juga. Tapi jangan bunuh mereka, sebab bisa jadi kalian tidak mendapat amnesti atau grasi atas tuduhan pembunuhan,” ujar Duterte seperti dilansir dari Manila Bulletin, Sabtu (14/9/19).

Dia berjanji akan melindungi warga yang menembak pejabat korup dan tak akan membiarkan mereka dipenjara. Menurutnya, pelaku hanya akan dijatuhi hukuman badan saja.

Duterte mengumpamakan korupsi di negaranya dengan “cacing” yang telah merasuk ke semua aparat pemerintah. Dia mengaku, di masa lalu dia pernah menembak dan membunuh pengedar narkoba tanpa dijatuhi hukuman.

Duterte terpilih sebagai presiden Filipina pada tahun 2016. Dia menuntut tindakan keras atas pelaku kriminal, pengedar narkoba, dan koruptor. Meski begitu, masyarakat internasional mengecam cara Duterte menangani korupsi dan penyelundupan narkoba di negaranya. [Fhr]