telusur.co.id - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan PT Pos Indonesia (Persero) mempererat kolaborasi dalam rangka mendukung penguatan dan pengembangan UMKM.

MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, penguatan kerja sama akan dilakukan melalui optimalisasi aset yang dimiliki PT Pos Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. 

Menurutnya, keberhasilan dalam pengembangan aset PT Pos Indonesia melalui Pos Bloc sebagai UMKM Center akan direplikasi di kota-kota lainnya di Indonesia.

"Kami ingin memanfaatkan fasilitas dan aset PT Pos yang sangat luar biasa untuk menjadi tempat promosi UMKM terutama untuk brand fesyen, kuliner, dan kriya," kata Teten usai menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi dan perwakilan local brand di kantornya, Jakarta, Kamis (17/10/24).

Perluasan kerja sama dengan PT Pos Indonesia menjadi strategi bagi KemenKopUKM untuk mengimbangi maraknya toko-toko atau ritel modern yang berpotensi mematikan usaha UMKM. Dengan semakin banyaknya UMKM Center yang dibangun dan dikembangkan PT Pos Indonesia diharapkan akan mendorong peningkatan kapasitas dan pangsa pasar produk UMKM atau brand lokal.

"Kami juga ingin memperkuat brand lokal supaya bisa naik omzetnya, dan brand lokal semakin dikenal sehingga mereka tidak hanya sekadar menjual produk tetapi juga dapat meningkatkan brand value," kata Teten.

Dipastikannya, semua UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk menjajakan produknya di Pos Bloc setelah melalui proses kurasi. Untuk UMKM yang belum dapat memenuhi standardisasi yang ditetapkan, KemenKopUKM dan PT Pos Indonesia (Persero) akan melakukan pendampingan agar nantinya produknya dapat semakin berkualitas.

"PT Pos ini jaringannya banyak sekali mulai dari provinsi sampai kecamatan, kalau kerja sama ini berhasil maka akan berdampak besar pada UMKM kita. Jadi ini harus kita perkuat dan dikelola secara profesional," ujar Teten.

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi menambahkan, sampai sejauh ini sudah ada empat lokasi yang dikembangkan untuk menjadi UMKM Center dengan brand Pos Bloc yaitu di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bandung. Nantinya akan dilakukan ekspansi untuk membangun Pos Bloc dengan skala yang lebih kecil di 42 titik di berbagai wilayah.

"Kami ingin memperluas skema bisnis seperti Pos Bloc ini di kota kedua dan ketiga agar produk UMKM kita tidak dikuasai oleh produk asing. Di Pos Bloc ini semua adalah lokal brand, tidak ada produk asing," kata Faizal.

Selain menyediakan lapak untuk berjualan yang lebih representatif dan kekinian, PT Pos Indonesia melalui UMKM Center di kantor-kantor cabangnya juga menyiapkan beberapa fasilitas seperti Service Center hingga Education Center. Dengan strategi ini diyakini semua kebutuhan UMKM dapat difasilitasi sehingga dapat mudah tumbuh berkembang.

Bahkan PT Pos Indonesia (Persero) siap memberikan dukungan akses pembiayaan yang lebih mudah dan murah dengan menggandeng pihak ketiga.

"Kami siapkan distribution center hingga fullfillment center atau warehousing. Jadi UMKM bisa menyimpan produknya di situ (UMKM Center)," kata Faizal.

Transformasi bisnis yang dilakukan PT Pos Indonesia (Persero) ini diklaim berhasil terutama dalam mendorong UMKM naik kelas. Dia berharap melalui kerja sama dengan KemenKopUKM ke depan akan semakin banyak UMKM yang berkembang.

"Ide Pak Menteri (Teten Masduki) kita sambut baik karena sesuai dengan transformasi yang kita lakukan. Terima kasih atas kesempatannya mempertemukan kami dengan UMKM binaan KemenKopUKM," katanya.

Di tempat yang sama perwakilan dari Koperasi Kota Kreatif Indonesia Hardinansyah Putra Siji mengapresiasi kolaborasi yang dijalin antara KemenKopUKM dan PT Pos Indonesia (Persero) karena memberikan ruang yang lebih lebar untuk mendorong UMKM lokal berdaya saing. Pihaknya siap terlibat aktif untuk memperkuat daya saing UMKM tersebut.

"Kami melihat peluang dan potensi yang bisa kami dapatkan dari kerja sama ini. Kami selain sebagai aggregator (bagi UMKM), kami sudah siapkan skema kerja sama lanjutan dengan pelaku usaha dan pemilik brand lokal," kata Hardinansyah.

Hal yang sama juga disampaikan Chief Executive Officer JakCloth Ruddy Lasut. Sebagai pemilik brand fesyen lokal, Ruddy sangat merasakan manfaat kerjasama yang telah dijalin KemenKopUKM dengan PT Pos Indonesia (Persero). Pangsa pasar dari produk fashion miliknya diakui semakin bertambah setiap periodenya.

"JakCloth banyak menjalin kerja sama dengan KemenKopUKM tapi goal tahun ini sangat baik karena mimpi kita untuk menaikkan kelas temen - temen di brand lokal itu bisa terjadi karena kerjasama yang dilakukan antara KemenKopUKM yang menginisiasi untuk ketemu dengan PT Pos Indonesia," kata Ruddy.[Fhr]