telusur.co.id - Pemerintah Kota Bekasi mengklarifikasi terkait ramainya pemberitaan soal pembuatan palang pintu di area pintu keluar yang menelan anggaran fantastis hingga Rp585 juta.

Pemerintah Kota Bekasi melalui Kepala Bagian Umum, Imas Asiah menjelaskan, pembangunan palang pintu itu untuk mengatur parkiran agar telihat rapih. Sebab, selama ini parkir banyak yang sembarangan.

"Pemkot perlu melakukan penertiban dan pengelolan parkir kendaraan untuk mengantisipasi keluhan dari masyarakat, khusus dari kantor perangkat daerah yang memiliki fungsi pelayanan publik," kata Imas, Jumat (23/12/22).

Dirinya menyebut, ada empat kantor OPD yang akan dipasang palang pintu otomatis.

Imas Asiah juga menjelaskan soal proses lelang proyek pembuatan palang pintu otomatis ini yang diikuti hampir 13 perusahaan yang ikut tender terbuka dari tanggal 28 November 2022 yang dimenangkan oleh PT Haga Indonesia Teknologi.

"Itu lelang umum jadi siapa saja boleh masuk untuk lelang lewat LPSE, soalnya semuanya harus melalui LPSE," tuturnya.

Saat ditanya soal anggaran proyek tersebut senilai Rp585 juta, Imas Asiah menyebut anggaran tersebut bukan untuk 1 palang pintu tapi 4 palang pintu, termasuk untuk memperbaiki penataan parkir di lingkungan Pemkot Bekasi.

Pasalnya, kata dia, kapasitas parkirnya dan jumlah kendaranya sudah tidak ideal

"Kodisi parkir di sini semrawut tidak tertata banyak orang menaruh mobil kadang tidak tau pemiliknya siapa, kesulitan untuk tamu parkir," terangnya.

Jadi kalau di Pemkot ini, sambung Imas Asiah, dalam kondisi normal menurut kajian Dishub bisa dipakai 355 SRP untuk kendaran roda empat atau 896 untuk roda dua itu dalam keadaan normal. 

"Artinya parkiran sudah diatur untuk tamu berapa, untuk pegawi dari luar berapa. Terutama pejabatnya yang di dalam berapa tujuannya agar lebih tertib," tandasnya.[Tp]