Punya Sampah, Silakan Ditukar Tanaman Hias - Telusur

Punya Sampah, Silakan Ditukar Tanaman Hias


telusur.co.id - Permasalahan sampah rumah tangga, terkadang menjadi hal yang disepelekan oleh sebagian besar orang. Padahal jika tidak ditangani dengan baik, kerap kali permasalahan sampah rumah tangga menjadi bahaya lingkungan yang sangat berdampak.

Hal inilah yang melatarbelakangi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabupaten Bekasi dan Komunitas Peduli Lingkungan (KOPEL) Cikarang, mengadakan kegiatan Bazar Go Green bertempat di Perumahan BCM, Cikarang Selatan, Bekasi, pada hari Sabtu, 01 Agustus 2020.

Herry, Ketua LPM Kabupaten Bekasi yang didampingi Sekretaris LPM Kabupaten Bekasi dan jajarannya mengatakan, LPM hadir dalam pemberdayaan masyarakat. “Hari ini kita buktikan dengan kegiatan Bazar Go Green ini. Mindset yang harus dibangun oleh Lembaga kami adalah, bagaimana memberdayakan masyarakat melalui segala hal, itu yang menjadi tugas kami. Kegiatan ini kami akan rencanakan secara road show tiap Desa di Kabupaten Bekasi," terangnya.

Di tempat yang sama, Haji Herman selaku Pimpinan Komunitas Peduli Lingkungan mengatakan, kegiatan ini dalam rangka edukasi masyarakat. Apapun permasalahan sampah, harus ditangani dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. “Kegiatan ini kami juga bekerja sama dengan pendiri Wisata Edukasi Rumah Sampah (WERS) Ibu Atun,

dimana Bu Atun sudah sukses dengan mengelola tanaman gantung. Dimana lahan di rumah-rumah, tanpa perlu lokasi yang luas, dapat dimanfaatkan sebagai media tanaman gantung, yang mana dapat memenuhi kebutuhan sayur mayur bagi keluarga secara mandirii,” jelas Herman.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bekasi Nyumarno mengatakan, dirinya akan all out dan konsen mendukung kegiatan Bazar Go Greenini dilaksanakan 2 hari, sampai dengan hari besok.

"Masyarakat dapat menukarkan sampah rumah tangga dengan berbagai tanaman hias atau tanaman gantung yang disediakan oleh penyelenggara. Yang menarik juga bagi saya, warga masyarakat yang dirumahnya ada minyak goreng bekas (Minyak Jelantah) juga dapat di tukarkan disini. Ini yang juga penting, jangan kotori lingkungan dengan membuang minyak jelantah dari dapur ke selokan, lebih baik di simpan dalam kemasan. Kami siap menerimanya, bisa ditukar dengan tanaman atau dibeli oleh rekan-rekan LPM dan KOPEL dengan harga Rp.3000/kg,” cetusnya.

Rekan-rekan LPM bersama komunitas KOPEL juga sedang mengembangkan mesin pengacak sampah rumah tangga yang berupa daun-daunan, dicacak dan langsung menjadi makanan ternak ayam, berupa pelet pur. Dirinya berharap, Pemkab Bekasi melalui Dinas Lingkungan hidup dapat menjadikan ini sebagai bagian kegiatan Pemkab.

“Ini contoh konkret menangan masalah sampah rumah tangga dengan melibatkan RT, RW dam masyarakat secara langsung. Saya yakin akan dapat menjadi salah satu solusi dalam penanganan sampah rumah tangga, yang mana juga bisa ada feed back penghasilan bagi masyarakat itu sendiri dari sampah rumah tangga,” pungkas Nyumarno. [ham]


Tinggalkan Komentar