telusur.co.id - Aksi demo menuntut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengundurkan diri semakin membesar dan meningkat. Ribuan demonstran telah berkumpul di luar kediaman resmi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan memadati jalan-jalan di pusat kota Yerusalem.
Ribuan warga Israel yang turun ke jalan, menyerukan Netanyahu untuk mengundurkan diri, memprotes penanganannya terhadap krisis virus corona di Israel. Sebagian demontran menyuarakan Netanyahu tidak boleh menjabat saat diadili karena tuduhan korupsi.
Media Israel memperkirakan setidaknya 10.000 orang berdemonstrasi di dekat kediaman resmi di Yerusalem tengah. Sabtu malam, ribuan orang berbaris di jalan-jalan dengan suara riuh rendah namun teratur.
Demonstran mengibarkan bendera Israel dan meniup tanduk keras ketika mereka berbaris. Banyak yang memegang poster yang bertuliskan "Menteri Kejahatan" dan "Bibi Go Home" atau menuduh Netanyahu tidak berhubungan dengan publik.
Banyak demonstran, termasuk banyak pemuda Israel yang menganggur, menuduh Netanyahu salah menangani krisis coronavirus dan kerusakan ekonomi yang ditimbulkannya.
Setelah bergerak cepat untuk menahan virus pada awal tahun, banyak yang percaya Israel membuka kembali ekonominya terlalu cepat, yang mengarah ke lonjakan kasus.
Negara ini sekarang menghadapi rekor tingkat coronavirus, sementara pengangguran telah melonjak hingga lebih dari 20 persen.
Pada hari Minggu, ada lebih dari 72.000 kasus virus korona dilaporkan di Israel dengan lebih dari 500 kematian dikonfirmasi.
Meskipun Netanyahu mencoba untuk cuek dan tak memghiraukan aksi protes tersebut, tak membuat semangat warga mengendur. [ham]