Sambut Bisnis Modern, Pengurus Koperasi Jangan Ada Lagi yang Gaptek - Telusur

Sambut Bisnis Modern, Pengurus Koperasi Jangan Ada Lagi yang Gaptek


telusur.co.id - Kementerian Koperasi dan UKM mendukung peningkatan kapasitas dan kompetensi pengurus koperasi sektor riil menuju entitas bisnis modern.

Deputi Perkoperasian Ahmad Zabadi menegaskan bahwa kedepan, koperasi harus dikelola sebagai entitas bisnis modern sehingga tidak terkesan jadul dan lemah.  

"Mengurus koperasi adalah mengurus entitas bisnis, jangan lagi memperlakukan koperasi sebagai ormas atau lembaga sosial. Sebagai entitas bisnis tentunya harus dikelola secara professional dengan strategi bisnis yang feasible," kata Zabadi dalam keterangannya, Kamis (16/9/21).

Untuk itu lanjut Zabadi, peran pengurus sangatlah menentukan, dan menjadi kunci keberhasilan koperasi. Pengurus adalah representasi dari anggota yang mempercayakan pengelolaannya kepada pengurus.  

Dia mendorong agar pengurus mempunyai startegi bisnis terlebih menghadapi era digitaliasasi 4.0. Karena, suka tidak suka, untuk menghadapi persaingan bisnis koperasi, harus masuk dalam ekosistem bisnis digital, tidak ada lagi yang gagap teknologi (gaptek).  

"Pelatihan terhadap pengurus koperasi sangat penting untuk mengembangkan usahanya menuju koperasi modern baik itu dari aspek usaha, aspek kelembagan, aspek keuangan dan teknologi informasi," papar Zabadi. 

Zabadi melanjutkan, koperasi adalah solusi menuju demokrasi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, namun manajemennya mengikuti manajemen kontemporer seperti pengelolaan perusahaan besar. 

Salah satu strategi bisnis menuju koperasi sebagai entitas bisnis modern adalah koperasi dapat melakukan merger atau istilah dalam perkoperasian amalgamasi. "Lebih baik jumlah anggotanya yang banyak, bukan jumlah koperasinya yang banyak. Koperasi sedikit tapi dengan skala ekonominya besar," tambah Zabadi. 

Zabadi mengakui, salah satu kelemahan koperasi dalam mengembangankan produk adalah permodalan dan pemasaran. Padahal terdapat banyak koperasi sektor pangan di Kabupaten Garut yang potensial untuk dikembangkan menjadi model bisnis berbasis komoditi unggulan seperti pisang, kopi, ternak domba, hortikultura dan bibit pohon kayu.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar