Sebut Negara Darurat Penistaan Agama, Novel Bamukmin Terpanggil Maju Jadi Cawapres 2024 - Telusur

Sebut Negara Darurat Penistaan Agama, Novel Bamukmin Terpanggil Maju Jadi Cawapres 2024

Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin. (Foto: telusur.co.id/Fahri).

telusur.co.id - Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menilai situasi bangsa saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Karenanya, dirinya merasa terpanggil untuk jihad secara konstitusional sebagaimana spirit 212. Dia menyatakan kesiapannya maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

"Soal saya maju sebagai cawapres adalah sebagai jihad konstitusional yang diamanatkan oleh spirit 212. Karena negara ini tidak baik-baik saja, bahkan sudah terancam perpecahan dengan darurat penistaan agama," kata Novel kepada wartawan, Kamis (10/3/22).

"Yang mana sesama anak bangsa sudah saling berhadap-hadapan yang diduga diaktor intlelektuali oleh para pelaku politik oligarki, yang puncaknya ingin menjajah Indonesia dengan salah satu langkah utamanya menyulut kegaduhan dengan isu-isu agama dengan memakai para jongos yang memang mata duitan dan gila jabatan," sambungnya.

Selain itu, Novel juga merasa prihatin dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ia berpendapat, Ma'ruf yang merupakan seorang kyai tidak berbuat apa-apa terkait maraknya kasus kriminalisasi terhadap ulama dan habaib, sehingga Indonesia kini menjadi 'surga' bagi penista agama.

Bahkan, kata dia, Ma'ruf juga diam saat bergulir isu liar soal Rancangan Undang- undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) akan mengubah dasar negara menjadi Trisila dan Ekasila, serta isu penghapusan TAP MPRS XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia.

"Saya prihatin terhadap figur wapres yang tidak bisa berbuat apa-apa. Saking diamnya, Indonesia jadi surga buat penista agama dan maraknya kriminalisasi habaib dan ulama. Wapres yang kyai ini sangat tragis dengan pangkat ulamanya malah negara Indonesia tercabik-cabik nilai Ketuhanan yang Maha Esa," ungkapnya.

"Sampai RUU HIP menggelinding di DPR untuk mengganti Pancasila, serta penghapusan TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang pelarangan komunisme, marxisme dan leninisme. Bahkan dana haji gak jelas rimbanya, serta permasalahan umat yang tidak terselesaikan," jelas Novel.

Atas dasar itulah Novel menegaskan dirinya terpanggil menjadi cawapres. Novel mengklaim rencana majunya dia sebagai cawapres sudah mendapat dukungan. Di antaranya dari PA 212 dan para tokoh ulama serta jemaahnya.

"Untuk itu saya terpanggil maju sebagai cawapres dan sudah didukung oleh beberapa elemen spirit 212, baik para tokoh dan jamaah selama saya bersosialisasi sampai saat ini," beber Habib Rizieq Shihab itu.

Meski mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak, Novel menyebut bahwa maju tidaknya dia di Pilpres 2024 bergantung pada keputusan Ijtima Ulama.

"Dan puncaknya saya harus menunggu kepastian hasil Ijtima Ulama untuk memutuskan siapa capres dan cawapresnya," pungkasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar