telusur.co.id - Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek membantah telah membuat kesalah atas penarikan undangan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas saat sidang tahunan DPD-DPR. 

"Kesalahan yang mana? Loh, anda nanyanya gimana? Ikutin nggak dengan seksama," bantah Donny, sapaan karibnya, saat ditanya wartawan apakah Sekjen DPD mengakui kesalahan atas penarikan undangan GKR Hemas, di gedung BK DPD RI, Jakarta, Rabu (21/8/19).

Donny menegaskan, penarikan undangan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas saat sidang tahunan itu, sudah sesuai dengan prosedur tetap (Protap).

Saat itu, jelas Donny, undangan yang ditulis dan disebarkan oleh DPD jumlahnya 3.100-an. Kemudian, ketika melakukan penyisiran ada nama GKR Hemas, lalu Sekjen DPD berkoordinasi dengan Sekjen MPR, untuk mencabut undangan tersebut.

"Saya menyisir dan itu protap dan itu memang protap kita," tegasnya.

Ditambahkan Donny, esensi dari pencabutan undangan itu adalah lebih bermakna kepada tindakan koreksi yang bersifat administratif.

"Kami tidak membela diri, faktanya seperti itu. Kami bekerja profesional," tandasnya.[asp]

Laporan : Tio Pirnando