Telusur.co.id - Pakar Komunikasi Emrus Sihombing menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memerlukan pimpinan yang berlatarbelakang ilmu hukum dan ekonomi yang kuat. Sehingga, figur polisi dinilai tepat untuk menjadi pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
"Logika itu polisi unsurnya sudah sangat tepat. Fungsi dan aktifitas dari polisi dapat diadopsi, misalnya penyelidikan dan penyidikan. Polisi rekam jejaknya sudah teruji sebagai polisi (aparat penegak hukum)," ujar Emrus saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu.
Menyinggung lolosnya 6 anggota Polri bersama 34 capim lainnya dalam tahapan seleksi Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK), menurut Emrus telah melalui tahapan seleksi yang ketat dan obyektifitas yang teruji. Pansel Capim KPK tambahnya, telah bekerja dengan baik dan independen.
"Siapapun yang lolos adalah atas dasar profesionalisme dan kriteria yang ditetapkan. Pansel menurut saya berjalan independen dan obyektif," terangnya.
Emrus mengaku optimistis bahwa banyak sosok idealis yang lahir dari unsur Polri kepolisian dan juga kejaksaan. Contoh, banyak dari polisi sebelum pimpin KPK rekam jejaknya bagus.
"Mereka kan sudah teruji apalagi beberapa yang maju ada jenderal-jenderal. Mereka ini kan sudah teruji, karena sudah melalui tahap yang ketat menjadi jenderal. Mereka pasti sudah teruji dalam penyelidikn dan penyidikan. Kemampuan mereka dibutuhkan menjadi komisioner KPK.
Seperti diketahui, sebanyak 6 perwira tinggi Polri sementara lolos tahapan seleksi Pansel Capim KPK. Mereka Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Irjen Antam Novambar, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli Bauri, Karo Renmin Bareskrim Mabes Polri Irjen Dharma Pongrekun, Analis Kebijakan Utama Bidang Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Lemdiklat Polri Irjen Juansih, Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani, dan Mantan Kapolda Sumatera Barat Brigjen Bambang Sri Herwanto. [Ham]