telusur.co.id - Dosen Universitas Pertahanan RI (Unhan), HM Ikhwan Syahtaria, mengingatkan Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, untuk instrospeksi diri dan tidak melawan demo dengan demo tandingan.

“Kalau sudah tidak diminati oleh rakyat Kabupaten Bekasi, seyogianya Dani Ramdan jangan mendorong tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mendatangi DPRD Kabupaten Bekasi. Apalagi meminta agar namanya kembali diusulkan menjadi Penjabat Bupati Bekasi,” kata HM Ikhwan Syahtaria kepada telusur.co.id, Selasa (4/4/23).

Sejatinya, menurut Ikhwan, para wakil rakyat di DPRD Kabupaten Bekasi telah meminta Dani Ramdan untuk melepas jabatannya.

Terbukti, usulan DPRD Kabupaten Bekasi kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), hanya mengusulkan tiga nama, dan tidak menyertakan nama Dani Ramdan.

Untuk itu, Ikhwan mengingatkan para pendukung Dani yang hanya segelintir itu, agar tidak memaksa DPRD yang merupakan representasi rakyat Kabupaten Bekasi.

“Sudahlah, kalau nama Dani Ramdan tidak diusulkan oleh DPRD ke Kemendagri, ya jangan maksa minta diusulkan. Mestinya Dani Ramdan 'mawas diri', karena itu berarti sudah tak diminati oleh rakyat Kabupaten Bekasi lagi,” ketusnya.

Atas usulan DPRD yang hanya mengusulkan tiga nama, dan tidak menyertakan nama Dani Ramdan, lanjut Ikhwan, kondisi ini harus menjadi bahan introspeksi bagi Gubernur Jawa Barat, Kemendagri, dan Dani Ramdan.

“Ia (Dani Ramdan) harus bisa 'berkaca', dirinya sudah tidak diinginkan. Hal itu terlihat dari usulan DPRD Kabupaten Bekasi kepada Kemendagri. Mereka mengusulkan tiga nama, dan tidak menyertakan nama Dani Ramdan," ucapnya.

Sebelumnya, pada Senin, 3 April 2023, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama yang bergabung dalam Forum Masyarakat Kabupaten Bekasi (Formasi) mendatangi kantor DPRD meminta agar Dani Ramdan kembali diusulkan menjadi Penjabat Bupati Bekasi untuk ke-3 kalinya.

Hal itu menyusul adanya surat dari Kementerian Dalam Negeri ke Ketua DPRD Kabupaten Bekasi soal usulan tiga nama calon Penjabat Bupati Bekasi yang bakal berakhir masa jabatannya pada Mei 2023.

Anggota Formasi KH Jamaluddin Nawawi mengaku puas atas kepemimpinan Dani Ramdan saat ini. Di bawah kepemimpinannya banyak prestasi yang telah diraih.

“Kepemimpinan Dani lebih baik dari pemimpin sebelumnya, yang pasti kami sebagai masyarakat Bekasi merasakan dampak dari keberhasilan tugas beliau (Dani Ramdan-red) yang menjabat sebagai Penjabat Bupati sekarang ini, tentunya yang telah disepakati bersama,” kata pria yang merupakan Pimpinan Ponpes Albaqiyatussolihat Cibarusah itu.

Ditambahkannya, di bawah kepemimpinan Dani Ramdan, sejumlah prestasi pun telah ia toreh. Mulai dari berhasil melakukan pengisian kekosongan jabatan yang telah bertahun-tahun yang tak kunjung usai, pemisahan aset PDAM Tirta Bhagasasi, sampai memperjuangkan KH Mamun Nawawi menjadi pahlawan nasional.

“Kami hadir bersama untuk Dani Ramdan kembali melanjutkan kepemimpinannya di Kabupaten Bekasi hingga waktu pilkada berlangsung. Beliau memperjuangkan lahir batin untuk penamaan jalan sekaligus mengusulkan sebagai pahlawan nasional di jalur ulama bagian selatan,” ungkapnya.

“Sehingga di utara ada dengan jalur KH Noer Ali-nya dan di selatan ada KH Mamun Nawawi-nya, jadi bisa untuk dikolaborasikan menjadi kekuatan antara utara dan selatan. Dengan adanya kekuatan di dua pilar ini lah, akan menunjukan wilayah patriot kota perjuangan, kotanya para ulama,” imbuhnya.

Menurut Ikhwan Syahtaria, alasan-alasan yang disampaikan Formasi sebagian memang betul, tapi kondisi Bekasi yang kondusif jauh lebih penting, lagi pula Formasi itu hanya satu dari ormas yang ada.

Sementara sebagian 'besar' ormas yang ada di Bekasi sudah tidak menginginkan, itu terbukti dari tuntutan demo yang telah dilakukan oleh Aliansi Ormas Bekasi (AOB). Apalagi Dani Ramdan juga telah dilaporkan ke KPK atas dugaan gratifikasi, yang mungkin mulai pekan depan telah dilakukan proses penyelidikan.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Muhammad Nuh mengatakan, bakal menindaklanjuti masukan yang disampaikan para tokoh melalui rapat pimpinan untuk kemudian menjadi salah satu pertimbangan Kementerian Dalam Negeri.

“Formasi menyampaikan keinginan supaya nama Dani Ramdan masuk dalam usulan DPRD Kabupaten Bekasi yang akan diusulkan ke Kemendagri. Kemudian Formasi juga menegaskan mudah-mudahan Dani Ramdan melanjutkan menjadi Pj bupati,” kata politisi PKS itu.

Dalam rapat dengan pimpinan DPRD, kata Nuh, akan diputuskan nama-nama yang bakal direkomendasikan menjadi Penjabat Bupati Bekasi yang akan berakhir Mei 2023. Karena yang dipersyaratkan Kemendagri haruslah tiga nama, maka diperlukan pertimbangan dari seluruh pimpinan DPRD.

“Usulan tiga nama akan dibawa dalam rapat pimpinan, pembahasannya nantinya gimana kita belum tahu, kalau rapat pimpinan ini kan menindaklanjuti permintaan dari Kemendagri untuk DPRD Kabupaten Bekasi menyampaikan usulan yang menjadi bahan pertimbangan Kemendagri dalam menentukan Pj Bupati Bekasi,” ungkapnya.

“Formasi kan baru menyampaikan satu nama, kalau usulan yang diminta Kemendagri kan tidak lebih dari tiga nama, tidak kurang dari tiga nama. Artinya, tiga nama nanti akan diusulkan. Formasi kan berarti hanya fokus kepada nama Dani Ramdan, apakah kita boleh menyampaikan satu nama sepertinya gak boleh, harus tiga makanya perlu kita rapatkan dengan pimpinan,” bebernya.

Nuh juga mengatakan, dalam mengambil keputusan untuk merekomendasikan tiga nama tidak harus dilakukan melalui Sidang Paripurna. Karena, menurut dia cukup melalui rapat badan konsultasi yang dihadiri pimpinan dewan sudah cukup untuk melayangkan surat rekomendasi ke Kemendagri.

“Mekanismenya apakah paripurna atau tidak hasilnya kesepakatan dari pimpinan, kan sangat mungkin opsinya cukup saja masing-masing fraksi menyampaikan usulannya kemudian direkap, tanpa mesti paripurna. bisa saja seperti itu, itu kan salah satu opsi juga,” jelasnya.

“Bisa juga semua anggota DPRD menginginkan paripurna itu gak masalah, tinggal memilih mana yang lebih inspiratif sesuai dengan keinginan semuanya,” tandasnya.[Tp]