Soal Embargo Senjata ke Iran, Amerika Keok di PBB - Telusur

Soal Embargo Senjata ke Iran, Amerika Keok di PBB


telusur.co.id - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas menolak tawaran Amerika Serikat untuk memperpanjang embargo senjata global terhadap Iran. Dengan kekalahan Amerika, Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan pertemuan puncak para pemimpin dunia untuk menghindari "konfrontasi" atas ancaman Washington untuk memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Teheran.

Seperti dilansir Aljazeera, Dalam pemungutan suara Dewan Keamanan pada hari Jumat, Washington mendapat dukungan hanya dari Republik Dominika atas resolusinya untuk memperpanjang embargo senjata atas Iran tanpa batas waktu.

Sebelas anggota dari 15 anggota badan, termasuk Prancis, Jerman, dan Inggris. abstain.

Rusia dan China sangat menentang perpanjangan larangan 13 tahun, yang akan berakhir pada 18 Oktober di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang ditandatangani antara Iran dan enam kekuatan dunia. Mereka tidak perlu menggunakan veto mereka.

Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS, mengatakan kekalahan resolusi tersebut tidak bisa dimaafkan. 

"Kegagalan Dewan Keamanan untuk bertindak secara tegas dalam mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional tidak bisa dimaafkan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Israel dan enam negara Teluk Arab yang mendukung perpanjangan itu "tahu bahwa Iran akan menyebarkan kekacauan dan kehancuran yang lebih besar jika embargo berakhir", kata Pompeo, "tetapi Dewan Keamanan memilih untuk mengabaikan mereka".

Zhang Jun, Duta Besar China untuk PBB, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa hasil memungutan suara menunjukkan bahwa unilateralisme tidak menerima dukungan dan penindasan. Jika memaksakan akan gagal.

Dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara, Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft mengatakan: "Dalam beberapa hari mendatang, Amerika Serikat akan menindaklanjuti janji itu untuk tidak berhenti memperpanjang embargo senjata."

Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi memperingatkan Washington agar tidak mencoba memicu kembalinya sanksi.

"Pengenaan sanksi atau pembatasan apa pun terhadap Iran oleh Dewan Keamanan tidak bisa diterima. Dan Amerika Serikat dan entitas apa pun yang dapat membantu atau menyetujui perilaku ilegalnya akan memikul tanggung jawab penuh," katanya dalam sebuah pernyataan. [ham]


Tinggalkan Komentar