telusur.co.id - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengaku masih mengisolasi diri dengan gejala COVID-19 yang ringan, termasuk suhu yang meningkat, tujuh hari setelah ia pertama kali dites positif virus corona baru yang menyebabkan penyakit pernapasan.

Ungkapan itu diucapkan Johnson melalui video singkat di akun twitternya. Dari video itu, Johnson yang tampak letih, duduk di kursi dengan kemeja berleher terbuka, memposting video di Twitter dari Downing Street.

"Meskipun saya merasa lebih baik dan saya telah melakukan tujuh hari isolasi, sayangnya saya masih memiliki salah satu gejala, gejala minor, saya masih memiliki suhu," katanya.

"Jadi sesuai dengan saran pemerintah, saya harus melanjutkan isolasi diri saya sampai gejala itu sendiri hilang," tambahnya.

Johnson mengumumkan hasil tes positif pada 27 Maret, pemimpin pertama dari kekuatan besar untuk melakukannya.

Kepala perawat Inggris, Ruth May, mengajukan permohonan kepada publik untuk tinggal di rumah selama akhir pekan mendatang, memohon kenangan tentang dua perawat yang telah meninggal dan menggambarkan mereka sebagai wanita luar biasa yang merupakan bagian dari keluarga NHS.

"Akhir pekan ini akan menjadi sangat hangat dan akan sangat menggoda untuk pergi keluar dan menikmati sinar-sinar musim panas itu," kata May pada konferensi pers harian pemerintah.

"Tapi tolong, aku memintamu untuk mengingat Aimee dan Areema. Silakan tinggal di rumah untuk mereka," katanya. [ham]