Tekan Pemerintah Iran, Australia Kirim Pasukan ke Selat Hormuz - Telusur

Tekan Pemerintah Iran, Australia Kirim Pasukan ke Selat Hormuz

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison

telusur.co.id - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan akan bergabung dengan misi yang dipimpin Amerika Serikat untuk melindungi pengiriman melalui Selat Hormuz di tengah meningkatnya ketegangan dengan pemerintah Iran.

Morrison mengatakan Australia akan mengirimkan kontribusi "sederhana" seperti fregat, pesawat pengintai maritim P8 dan staf pendukung untuk misi tersebut, yang juga akan melibatkan pasukan Inggris dan Bahrain.

"Kontribusi kami akan terbatas dalam ruang lingkup dan akan terikat waktu," kata Morrison dilansir AFP.

"Perilaku tidak stabil ini merupakan ancaman bagi kepentingan Australia di kawasan itu," katanya dalam pernyataan bersama dengan menteri luar negeri dan menteri pertahanannya.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Mark Esper telah mendesak bantuan Australia untuk berpatroli di jalur air strategis selama kunjungan ke Sydney awal bulan ini.

Langkah itu menyusul serentetan insiden - termasuk penyitaan kapal - yang melibatkan Iran dan kekuatan Barat, khususnya Inggris dan AS, yang berpusat pada saluran vital Teluk.

Menteri Pertahanan Linda Reynolds mengatakan staf militer Australia dalam beberapa minggu mendatang akan bergabung dengan markas operasi keamanan di Bahrain, yang mengumumkan keterlibatannya dalam operasi pada hari Selasa.

Pesawat P8 Poseidon akan berpatroli di wilayah itu selama sebulan, kemudian pada tahun itu. Fregat, dengan awak sekitar 170, tidak akan dikerahkan ke operasi bersama sampai Januari dan mengambil bagian selama enam bulan, katanya.

Morrison menekankan bahwa penempatan itu akan "sederhana, bermakna dan terbatas waktu" sementara para ahli pertahanan mengatakan itu mungkin "penugasan kembali" dari penempatan yang direncanakan ke kawasan itu untuk memenuhi permintaan AS.

AS telah berjuang untuk mengumpulkan koalisi internasional untuk melindungi kapal-kapal kargo yang melakukan perjalanan melalui Teluk, dengan sekutu khawatir akan terseret ke dalam konflik dengan Iran.

Presiden AS Donald Trump telah berusaha untuk melakukan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Teheran sejak ia menarik AS dari kesepakatan 2015 yang menempatkan pembatasan pada program nuklir Iran dan mulai menerapkan kembali sanksi, mendesak sekutu Barat yang enggan untuk mengikutinya.

Tetapi negara-negara Eropa telah menolak untuk bergabung dengan pasukan keamanan maritim karena takut akan merusak upaya Eropa untuk menyelamatkan perjanjian nuklir. [Ham]


Tinggalkan Komentar