Teknologi Bikin Gen Z Boros? Profesor Baru PCU Ini Ungkap Alasannya - Telusur

Teknologi Bikin Gen Z Boros? Profesor Baru PCU Ini Ungkap Alasannya

Prof. Dr. Sautma Ronni Basana Batubara, S.E., M.E. saat menjelaskan tentang sifat keuangan Gen Z (Ist)

telusur.co.id - PCU kembali melahirkan Profesor dari School of Business and Management atau SBM. Ia adalah Prof. Dr. Sautma Ronni Basana Batubara, S.E., M.E., Profesor di bidang Ilmu Manajemen. Dengan orasi ilmiah yang fokus di Behavior Finance, Sautma menyoroti sikap konsumtif dari Gen Z karena adanya Fintech atau Financial Technology.

Petra Christian University (PCU) kembali lahirkan Profesor dari School of Business and Management atau SBM, yaitu Prof. Dr. Sautma Ronni Basana Batubara, S.E., M.E. 

Momen bahagia itu dirayakan bertepatan dengan Rapat Terbuka Senat Universitas Kristen Petra dalam rangka pengukuhan profesor baru pada Selasa (09/7/2024) siang di Auditorium Gedung Q, kampus PCU.

Dosen berkacamata itu diangkat sebagai Profesor dalam bidang Ilmu Manajemen melalui SK yang telah ditandatangani Mendikbudristek tertanggal 11 Januari 2024, dengan nomor 1575/M/07/2024. 

Setelah menerima jabatan fungsional tertinggi ini, Prof. Sautma tak ingin berada di Menara Gading seperti yang kebanyakan orang bayangkan terhadap dunia kampus. Profesor dengan 23 jurnal ilmiah terakreditasi internasional ini justru lebih berkomitmen untuk terjun membantu masyarakat, dengan aktif di beberapa komunitas profesi ekonomi dan pelayanan.

“Dengan menjadi Profesor, kita harus sanggup untuk menjadi role model, baik bagi perguruan tinggi maupun lingkungan sekitar. Jadi saya belajar untuk lebih arif dalam pemikiran, tindakan, dan kata-kata," tukas pria yang saat ini menjadi Asesor Program Studi dari LAMEMBA bidang Ekonomi Manajemen Bisnis & Akuntansi.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Sautma yang lahir di Pangkalpinang ini berfokus pada topik mengenai Behavior Finance (keuangan perilaku). Ia juga mengaku tertarik dengan Fintech atau Financial Technology, sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi. 

Sedangkan behavior finance sendiri merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana faktor-faktor psikologis, perilaku, dan emosional manusia memengaruhi keputusan keuangannya.
Berangkat dari itu, Prof. Sautma kemudian menyoroti perilaku keuangan para Generasi Z yang dikenal punya sikap konsumtif. Apalagi mereka hidup dalam era yang serba canggih. 

“Terbiasa dengan teknologi dan banjir informasi di platform digital, Gen Z seringkali terjebak dalam arus informasi yang cepat dan dangkal. Mereka hanya fokus pada konten yang menarik di permukaan, tanpa memahami lebih dalam. Akibatnya literasi keuangan Gen Z pun terbilang masih rendah, membuat mereka sering mengambil keputusan keuangan yang kurang matang dan impulsif,” tutur Prof. Sautma saat ditemui setelah pengukuhannya.

Tak hanya itu, sikap Gen Z tersebut juga semakin didukung oleh kemudahan pembayaran secara digital. Sehingga, Profesor yang juga menjadi dosen di program Finance & Investment PCU ini menyarankan agar Gen Z terus meningkatkan pengetahuan keuangannya sebagai bekal untuk menghadapi perkembangan teknologi. 

“Mereka dapat lebih mencari tahu topik-topik tentang perencanaan keuangan personal (goal setting dan future goal), serta menerapkan evaluasi berkala untuk menavigasi road map keuangan personal. Sumbernya bisa lewat media-media yang kredibel,” urai Prof. Sautma, sang pecinta kopi sejati.

Dengan dikukuhkannya Sautma menjadi Profesor, saat ini tercatat ada 18 orang Profesor aktif penuh waktu di PCU. Hal itu diungkapkan Rektor PCU, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., dalam sambutannya. 

“Selamat untuk Prof. Sautma. Kami bangga atas capaian yang luar biasa ini, dan itu semua tentunya karena berkat serta perkenanan Tuhan yang dibarengi dengan kerja keras,” tandasnya.

Lebih lanjut, Prof. Djwantoro yang senang membaca berita ini berharap agar prestasi ini semakin menginspirasi dan menyemangati dosen-dosen lain untuk tidak lelah melakukan yang terbaik di bidangnya masing-masing. 

“Harapannya PCU dapat terus berkontribusi dalam memberi solusi terhadap berbagai tantangan berat yang sedang dihadapi masyarakat,” tukas Prof. Djwantoro.

Gelaran pengukuhan profesor ini juga diiringi dengan prosesi pemasangan tanda nama pada prasasti guru besar. Prof. Sautma berkesempatan menyematkan namanya dalam prasasti tersebut, didampingi oleh Rektor PCU. 

Hal itu menjadikan sebuah tanda peresmian prosesi pengukuhan guru besar di PCU.
Sekilas tentang Petra Christian University (PCU), sebuah universitas swasta yang berdiri sejak tahun 1961 bertempat di Surabaya, Indonesia. PCU memiliki fakultas-fakultas yang terkemuka di bidang pendidikan, teknologi, konstruksi, bisnis, dan industri kreatif. (ari)


Tinggalkan Komentar