telusur.co.id - Wakil Pertama Utusan Rusia di PBB, Dmitry Polyanskiy menanggapi permintaan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky yang meminta agar Rusia dikeluarkan dari Dewan Keamanan PBB.

Merespons statemen Zelensky,  mengatakan, siapa pun paham bahwa skenario pemecatan Rusia dari Dewan Keamanan hanya bisa diwujudkan jika PBB dibubarkan dan dibentuk kembali dari awal.

"Misi Kiev adalah terus memprovokasi negara-negara anggota Dewan Keamanan, yang sudah semakin letih oleh masalah Ukraina," ujar Polyanskiy seperti dilaporkan kantor berita TASS, Sabtu (2/7/22).

“Baik Zelensky atau Wakil Ukraina di PBB telah mengerahkan usaha secara sia-sia. Tiap beberapa waktu, mereka mengklaim bahwa kami (Rusia) tidak memiliki hak atas kursi (di Dewan Keamanan) ini,” sambungnya.

“Kami dituding secara tidak sah mempertahankan kursi ini setelah runtuhnya Uni Soviet. Ini omong kosong. Kami sudah menjelaskan hal ini. Bahkan para petinggi PBB juga telah memberikan penjelasan,” tandas Polyanskiy.

Pada hari Selasa lalu, Zelensky diperkenankan menyampaikan pidato di Dewan Keamanan PBB dari jarak jauh. Polyansky menyatakan, hal ini dilakukan tanpa berkonsultasi dengan para anggota Dewan Keamanan, juga melanggar protokol yang berlaku.

Dalam pidato tersebut, Presiden Ukraina meminta PBB agar menyebut Rusia sebagai “negara teroris” dan mengeluarkan negara pemilik hak veto ini dari keanggotaan tetap Dewan Keamanan. [Tp]