telusur.co.id - Juru Bicara Khusus Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, mengatakan, sampai dengan Rabu (25/3), sudah ada 790 kasus dan sebanyak 58 orang yang meninggal di Indonesia karena terinfeksi kasus Corona. Jumlah pasien meninggal ini bertambah dari sebelumnya 55 menjadi sekarang 58.
"Angka kematian setelah kita lakukan verifikasi ulang, ada data yang double, telah kita perbaiki, sehingga datanya adalah 55 pada hari kemarin, dan hari ini ada penambahan 3 sehingga jumlahnya jadi 58," ucap Yurianto, dalam konferensi pers di YouTube BNPB. Rabu, (25/3/2020).
Untuk kasus positif, kata Yurianto, bertambah 105 orang dari hari sebelumnya 685. Yurianto juga mengoreksi adanya kekeliruan data pada hari Selasa (24/3) kemarin.
Pada kemarin, jumlah pasien Positif dilaporkan 686, namun data faktualnya adalah 685. Sebab ada satu pasien tercatat di dua rumah sakit yang berbeda.
"Total report kita untuk saat ini jumlah kasus positif adalah 790, kemudian jumlah kasus yang sudah sembuh dan dinyatakan boleh pulanh dari rumah sakit lepas perawatan ada 31 orang dan kemudian kasus meninggal ada 58 orang," tambahnya.
Menurut Yurianto, angka yang positif ini adalah berdasarkan pemeriksaan PCR. Bukan melalui test cepay atau Rapid Test, sehingga hasilnya cukup akurat.
"Kasus ini adalah lasus yang kira dapatkan dari pemeriksaan PCR bukan Rapid test, ada koreksi kmrn 686 menjadi 685 karena ada satu pasien yang tercatat di dua rumah sakit, data real nya kemarin adalah 685," imbuhnya.[Asp]
Laporan : Ari